Kamis, 21 September 2023

Pembukaan Faqro-U ke-27 Berlangsung Meriah, Gus Zami: Ini adalah Momentum Aktualisasi Diri

 

PPRU 1 News | Kamis, 21 September 2023, Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra sukses mengadakan pembukaan Faqro-U (Festival Musabaqah Raudlatul Ulum 1) dengan meriah di Aula Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra.

Selain dihadiri oleh santri, acara yang menjadi rutinan sebelum diadakannya liburan tersebut dihadiri juga koordinator I, Gus Muhammad Zamzami,  koordinator II, Gus Muhammad Syarif Hidyatullah dan para pengurus dari berbagai divisi.

Foto: Pembukaan Faqro-U ke-27

Sebagai ketua panitia, dalam sambutannya, Ust. Abdul Hamid menyampaikan terima kasihnya kepadasemua panitia. Terutamanya pada Ust. Abid Mashluhir Rifqy karena Ust. Abidlah yang menjadi konseptor acara yang diselenggarakan tersebut.

Setelah menyampaikan sambutannya, acara dibuka secara simbolis oleh koordinator I, Gus Muhammad Zamzami Mursyid dengan pemotongan tali. Namun sebelum acara dibuka, keluarga ndalem yang akrab disapa dengan Gus Zami tersebut memberikan sambutan tentang hakikat diadakannya musabaqah ini. “Hendaknya, perlombaan ini dijadikan kesempatan atau momentum atas aktualilsasi diri kalian,” lebih lanjut lagi, setelah sambutan, beliau membuka acara Faqro-U ke-27 tersebut.

Setelah dibuka secara simbolik, acara Faqro-U tersebut kemudian ditutup oleh koordinator II dengan pembacaan doa.

*Oleh: Muhammad Farhan (Tim Publikasi PP. Raudlatul 1 Putra)

Dalil-dalil Salat Arbain di Madinah – Oleh: KH. Ma’ruf Khozin

PPRU 1 Knowledge | Dahulu, istilah ini, saya dengar dari jemaah haji saat di Madinah. Saya sangka bahwa anjuran itu dari kitab-kitab fikih, ternyata, hal itu memiliki sumber riwayat hadis:


ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ، ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ: " ﻣﻦ ﺻﻠﻰ ﻓﻲ ﻣﺴﺠﺪﻱ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﺻﻼﺓ، ﻻ ﻳﻔﻮﺗﻪ ﺻﻼﺓ، ﻛﺘﺒﺖ ﻟﻪ ﺑﺮاءﺓ ﻣﻦ اﻟﻨﺎﺭ، ﻭﻧﺠﺎﺓ ﻣﻦ اﻟﻌﺬاﺏ، ﻭﺑﺮﺉ ﻣﻦ اﻟﻨﻔﺎﻕ "

Dari Anas bin Malik bahwa Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang salat di masjid saya sebanyak 40 kali Salat (8 hari), tanpa tertinggal satu salat maka ditulis baginya bebas dari neraka, selamat dari siksa dan terlepas dari sifat munafik"

Foto: Seseorang ketika bersujud

Para ulama kalangan ahli hadist berbeda pendapat soal daif tidaknya. Al Hafizh Al Haitsami berkata:


ﺭﻭاﻩ ﺃﺣﻤﺪ، ﻭاﻟﻄﺒﺮاﻧﻲ ﻓﻲ اﻷﻭﺳﻂ، ﻭﺭﺟﺎﻟﻪ ﺛﻘﺎﺕ

Hadis riwayat Ahmad dan Thabrani dalam Mu'jam Ausath, para perawinya terpercaya sebagaimana di Majma' Zawaid.

Kecenderungan beliau memberi penilaian Hasan karena menjadikan hadis ini sebagai penguat pada hadis Tirmidzi yang akan disebutkan di bawah.

Akan tetapi para ulama Salafi Wahabi menilai daif, dengan alasan ada perawi yang tidak diketahui, yaitu:


ﻧﺒﻴﻂ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ، ﻓﻘﺪ ﺗﻔﺮﺩ ﺑﺎﻟﺮﻭاﻳﺔ ﻋﻨﻪ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ اﻟﺮﺟﺎﻝ، ﻭﺗﺴﺎﻫﻞ اﺑﻦ ﺣﺒﺎﻥ ﻓﺄﻭﺭﺩﻩ ﻓﻲ "ﺛﻘﺎﺗﻪ" ٥/٤٨٣.


Nubaith bin Umar, hanya Abdurrahman bin Abi Rijal seorang diri yang meriwayatkan darinya. Dan Ibnu Hibban bersikap gampangan (tidak ketat). dia memasukkan dalam kitab Tsiqatnya (5/483)

Apakah seandainya hadis ini daif boleh diamalkan? Tentu boleh, sebab sudah populer bahwa Imam Ahmad dan ulama Salaf lainnya membolehkan untuk mengamalkan hadis daif untuk memotivasi dalam melakukan kebaikan dan salat berjamaah termasuk bab keutamaan;


قال أحمد بن حنبل إذا روينا عن رسول الله صلى الله عليه وسلم: في الحلال والحرام شددنا في الأسانيد وإذا روينا عن النبي صلى الله عليه وسلم في فضائل الأعمال ومالا يضع حكماً ولا يرفعه تساهلنا في الأسانيد. (طبقات الحنابلة - ج ١ / ص ١٧١)


Ahmad bin Hambal berkata: “Bila kami meriwayatkan dari Nabi tentang hukum halal dan haram, maka kami sangat selektif dalam hal sanad. Jika kami meriwayatkan keutamaan amal dan selain hukum, maka kami bersikap gampangan dalam sanad” (Syekh Ibnu Abi Ya'la, Thabaqat Al Hanabilah, 1/171)

Adakah ulama otoritatif yang beristimbath dengan hadis tersebut? Ada, yaitu Fatwa Ulama Mesir:


ﻓﺈﺫا ﻛﺎﻥ اﻹﻧﺴﺎﻥ ﺣﺮا ﻓﻰ ﺇﻗﺎﻣﺘﻪ ﻭﻓﻰ ﺳﻔﺮﻩ ﻓﺎﻷﻓﻀﻞ ﺃﻥ ﻳﺼﻠﻰ ﻫﺬا اﻟﻌﺪﺩ، ﺑﻞ ﻭﺃﻛﺜﺮ ﻣﻨﻪ ﻧﻈﺮا ﻟﻠﺜﻮاﺏ اﻟﻌﻈﻴﻢ، ﻓﺈﺫا ﻛﺎﻥ ﻣﻀﻄﺮا ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻔﺮ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﺼﻠﻰ اﻝﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﻓﻼ ﺣﺮﺝ ﻋﻠﻴﻪ، ﻓﻬﺬا ﺃﻣﺮ ﻣﻨﺪﻭﺏ ﻭﻟﻴﺲ ﺑﻮاﺟﺐ


"Jika seseorang secara leluasa menetap di Madinah dan bepergian maka yang utama adalah melakukan salat 40 berjamaah ini, bahkan lebih banyak, melihat agungnya pahala. Jika dia terpaksa bepergian sebelum salat 40 kali maka tidak apa-apa karena ini adalah anjuran, bukan kewajiban" (Fatawa Al Azhar, Bab Ahkamus salat Hal. 13)

Saya berharap setelah terbiasa salat jemaah 40 kali menjadi jembatan untuk berjamaah pada jumlah yang lebih berat yaitu 40 hari:


ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ، ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ﻣﻦ ﺻﻠﻰ ﻟﻠﻪ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﻳﻮﻣﺎ ﻓﻲ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻳﺪﺭﻙ اﻟﺘﻜﺒﻴﺮﺓ اﻷﻭﻟﻰ ﻛﺘﺐ ﻟﻪ ﺑﺮاءﺗﺎﻥ: ﺑﺮاءﺓ ﻣﻦ اﻟﻨﺎﺭ، ﻭﺑﺮاءﺓ ﻣﻦ اﻟﻨﻔﺎﻕ


Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa salat 40 hari berjamaah, menjumpai takbir pertama, maka dia dicatat 2 kebebasan, terbebas dari neraka dan bebas dari sifat munafik" (HR Tirmidzi, banyak ulama menilai sebagai hadis Hasan karena jalur riwayat yang banyak).

Kita tahu 40 hari adalah bagian dari proses pembiasaan sehingga diharapkan akan selalu melakukan salat secara berjamaah. Amin.

*Oleh: KH. Ma’ruf Khozin (Ketua Komis Fatwa MUI Jatim, Ketua Aswaja Center PWNU Jatim dan Dewan Pengasuh PP. Raudlatul Ulum 1 Ganjaran)


Rabu, 20 September 2023

Pengurus Masih Dipaksa Untuk Menulis? Gak Masalah!

 

PPRU 1 Opinion | Bagi semua orang menulis mungkin hal yang paling tidak disukai, termasuk bagi seluruh pengurus pusat PP. Raudlatul Ulum 1, buktinya dari sekian pengurus ketika diminta menulis oleh tim publikasi untuk konten website pesantren, sampai beberapa bulan hanya ada dua pengurus yang menulis atau mungkin sampai tiga orang yang menulis, karena menulis tidak semua orang bisa, menulis caption saja terkadang masih merasakan kesulitan seperti postingan Whatsapp, Instagram, Facebook, dll. Bahkan, terkadang kita masih searching di Google agar kelihatan indah ketika dibaca oleh pemirsanya. Baru kali ini sudah ada yang muncul lagi sebuah tulisan dari pengurus termasuk yang dibaca saat ini, itupun bukan karena dari hati nuraninya, menulis karena dipaksa kiai.



Sebenarnya menulis dari hati yang tulus akan membuat suasana yang baik dan akan menginspirasikan bagi semua pembacanya, begitu juga dengan sebaliknya, tulisan karena terpaksa akan merusak suasana. Jadi, jika tidak mau merusak suasana, jangan poligami, eh maksud saya jangan memaksa orang untuk menulis. Tetapi kalau dipikir secara akal sehat, kapan kita bisa menjadi penulis yang baik, menjadi orang bermanfaat bagi orang lain dari hasil tulisan kita kalau bukan dari keterpaksaan, kapan bisa menjadi blogger yang profesional jika paksaan ini kita sia-siakan, padahal menulis itu sebuah kebaikan. Pepatah mengatakan “apa pun itu, jika tidak dipaksa mustahil akan bisa”.

Namun yang menjadi persoalan bagi penulis pemula adalah rasa berat, terbebani, dan takut salah. Sering pikiran kita dihantui oleh sebuah pertanyaan bagi kita sendiri; benarkah apa yang kita tulis? Padahal pertanyaan itu tidak harus dijawab, cukup dipikirkan dan diaktualisasikan dengan tulisan, sehingga dengan sering kita menulis akan terjawab sendirinya pertanyaan tersebut. Hal ini jauh lebih baik daripada dibiarkan dan menunggu kesadaran dan kemauan sendiri yang belum tentu kapan itu terjadi.

Awal dari menulis yang terpaksa baik terpaksa oleh orang lain atau oleh diri sendiri yang harus kita perhatikan adalah kondisi yang mendukung untuk membangkitkan kemauan menulis, lingkungan yang membuat ketidaknyamanan, bosan, dan jenuh. Hal ini akan menjadi pendukung suasana untuk menulis dan sangat penting juga tempat di mana kita menulis, karena suasana akan melibatkan isi dari apa yang kita tulis.

Dalam hal ini, menurut pandangan saya tentang menulis sepenuhnya di mulai keterpaksaan dan menghilangkan sikap rasa tidak mau dan tidak mampu, kerena esensi permasalahan menulis bukan karena tidak bisa, tetapi menyadarkan diri sendiri.

Oleh karena itu, saya mengajak semua pembaca dan bagi saya sendiri untuk selalu menulis setiap hari. Terpaksa atau bukan, benar atau salah. Intinya, apapun yang baik meskipun terpaksa akan menuju ke jalan yang baik dan pastinya akan memperoleh kebaikan juga pada akhirnya.

*Oleh: Wasil Arisi (Sekretaris II PP. Raudlatul Ulum 1 Putra)

Senin, 18 September 2023

11 Manfaat Tahu Yang Wajib Kalian Ketahui!

PPRU 1 Health | Tahu terbuat dari air kedelai pilihan dan diproses secara higienis. Meski mudah ditemukan dan harganya terjangkau, tahu juga memiliki banyak manfaat dan kaya akan nutrisi, mulai dari protein hingga serat. Makanan ini bermanfaat dalam menjaga kesehatan jantung dan mengoptimalkan fungsi otak.

Foto: Tahu

Apa manfaat kesehatan yang dimiliki tahu? Berikut ulasannya

1. Mengurangi Risiko Kolesterol Tinggi
Isoflavon kedelai dalam makanan sehat ini dapat menurunkan kadar kolesterol LDL “jahat”.
Meski tampaknya tidak meningkatkan kadar HDL atau kolesterol “baik” dalam tubuh.

2. Menjaga Kesehatan Jantung
Kandungan serat, protein, dan isoflavon pada tahu ternyata mampu menjaga kesehatan jantung. 
Ketika jantung Anda berfungsi dengan baik, Anda terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

3. Mencegah Kanker
Manfaat berikutnya adalah dapat membantu mencegah penyakit kanker. Memang isoflavon yang terkandung dalam makanan ini memiliki efek kuat dalam mencegah beberapa jenis kanker. Contohnya termasuk kanker prostat dan kanker payudara.

4. Meningkatkan Fungsi Ginjal

Protein, khususnya protein nabati dari kedelai, mampu meningkatkan fungsi ginjal. Mungkin bermanfaat bagi orang yang menjalani dialisis atau transplantasi ginjal.

5. Mengoptimalkan Kesehatan Tulang
Tahu mengandung isoflavon yang dapat mengoptimalkan kesehatan tulang. Selain itu, makanan ini juga mengandung kalsium dan magnesium untuk membantu memperkuat tulang.

6. Makan Tahu Meningkatkan Kesehatan Otak
Tak hanya baik untuk kesehatan tulang, kandungan isoflavon pada tahu juga mampu meningkatkan kesehatan otak. Ini meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.

7. Mengurangi Gejala Menopause
Bagi wanita yang memasuki masa menopause, gejalanya terkadang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.

Menurut salah satu ulasan Research Gate, kandungan isoflavon pada tahu mampu mengurangi gejala menopause. Seperti kelelahan, hot flashes dan perubahan mood.

8. Mengurangi Risiko Diabetes
Beberapa penelitian membahas hubungan antara risiko diabetes dan konsumsi kedelai.
Salah satunya adalah penelitian tahun 2020 yang menjelaskan bahwa makanan kedelai, misalnya, juga dapat melindungi terhadap diabetes tipe 2.

9. Mengonsumsi Tahu Dapat Mengoptimalkan Fungsi Ginjal
Protein, khususnya protein kedelai, dapat mengoptimalkan fungsi ginjal. Tentu saja, ini akan bermanfaat bagi orang yang menjalani cuci darah atau transplantasi ginjal.

10. Mengurangi Risiko Peradangan Tubuh
Makanan ini kaya akan antioksidan dalam tubuh. Memenuhi kebutuhannya akan melindungi tubuh dari paparan radikal bebas yang dapat merusak sel dan jaringan. Kerusakan sel dan jaringan dapat menyebabkan peradangan pada tubuh sehingga meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.

11. Mengoptimalkan Pertumbuhan Rambut
Mengonsumsi tahu dapat memastikan kebutuhan protein tubuh tercukupi. Protein pada tahu dapat membantu membuat rambut menjadi lebih sehat sehingga mengoptimalkan pertumbuhan rambut.

Selain tahu, ada juga masakan yang mudah ditemukan, diminati banyak orang, dan juga memiliki banyak manfaat, seperti tahu khususnya tempe.

Pertama, tempe bisa menghasilkan energi. Ahli diet terdaftar Amy Gorin mengatakan 3 ons tempe menyediakan 17 gram protein, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar

Kedua, tempe memiliki kandungan serat yang luar biasa. Protein tempe dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama.

Ketiga, tempe mengandung probiotik. Makanan fermentasi sangat baik untuk usus. Termasuk tempe.

Dengan mengonsumsi tempe, flora usus bisa meningkat sehingga membantu melawan peradangan. Selain itu, sistem kekebalan tubuh sebagian besar terletak di usus.

*Oleh: Abdul Naufal (Ketua Divisi Kebersihan dan Kerapian Santri PP. Raudlatul Ulum 1 Putra)

 

Selasa, 12 September 2023

Rabo Wekasan, KH. Ahmad Hariri Pimpin Salat Hajat dengan Khusuk

 

PPRU 1 News | Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran menggelar salat hajat bersama di musala Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 dan aula pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra pada Selasa, 12 September 2023.

Selain diikuti oleh santri putra, acara salat hajat itu juga di hadiri oleh santri putri, jamah haji dan masyarakat sekitar. Untuk lokasinya, santri putra berada di musala bersama jemaah haji putra dan jemaah putra, santri putri di aula dan jemaah haji putri beserta masyarakat sekitar di halaman ndalem Nyai. Hj. Mamnunah Yahya.

Foto: Santri saat mendengarkan mauidzhoh dari KH. Ahmad Hariri Yahya

Sebelum salat hajat dimulai, KH. Ahmad Hariri selaku imam memberikan mauidzhoh hasanah terlebih dahului yang kemudian memaparkan bagaimana cara melakukan salat hajat tersebut. Dalam mauidzhohnya tersebut, beliau menyampaikan kepada para santri dan jemaah haji akan pentingnya salat hajat yang akan dilakukannya tersebut bagi kebersihan hati.

Setelah menyampaikan mauidzhoh dan tatacara bagaimana melakukan salat hajat, beliau lantas takbir dengan penuh khidmah yang kemudian diikuti oleh para jemaah. Bahkan dalam beberapa kesempatan dalam salat, beliau sesekali terdengar sesenggukan dan menahan isak tangis. Hal ini terpantau di hampir setiap ketika membaca surah pendek dan ketika sujud.

Setelah 4 rakaat dengan 2 salam selesai, beliau lantas memimpin pemunajatan doa dan wirid-wirid selepas salat hajat tersebut. Diantaranya adalah istigfar, QS. Yasin dan beberapa wirid-wirid lainnya[].

*Oleh: Muhammad Farhan (Tim Media PP. Raudlatul Ulum 1 Putra)

Selasa, 05 September 2023

Kyai Yahya, Santri dan Sulutan Rokok di Tangan

 

PPRU 1 News | Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra Divisi Ubudiyah mengundang Dr. KH. Muhammad Adib Mursyid untuk memberikan mauidzoh hasanah pada Senin, 4 September 2023 di musala Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra sebagai alternatif bimbingan ibadah yang biasa dilakukan pada setiap malam Selasa.

Dalam kesempatan tersebut, salah satu keluarga ndalem yang menjabat sebagai Rektor IAI Al-Qolam Malang tersebut menyampaikan akan pentingnya bercanda dalam kehidupan sehari-hari. “Tetapi jangan sampai membayangkan bahwa bercanda itu hanya yang urakan itu karena bercanda itu cakupannya luas,

Foto: Gus Adib dalam memberikan Mauidzhoh Hasanah

Ada banyak sekali contoh dari masyayikh kita yang walaupun beliau-beliau sudah lanjut usia dan mempunyai wibawa, beliau tidak lepas dari kebiasaan bercanda,” papar beliau melanjutkan.

Beliau lantas menyebutkan contoh bagaimana KH. Yahya, pendiri PP. Raudlatul Ulum 1 dalam bercanda dengan santrinya.

“Suatu hari, kira-kira pada tahun 60-an, di  tahun itu, Kiai masih sehat dan bangunan pondokpun juga baru jadi. Pondok belum ada listrik pada waktu itu. Karena pada tahun 60-an itu, listrik kan belum masuk ke desa-desa. Di Desa Ganjaranpun masih menggunakan lampu strongking.

Jadi pada saat itu, ketika beliau hendak membangunkan santri di jam 3 pagi, ada salah satu santri yang bangun dan melihat keberadaan Kiai. Tetapi yang anak santri itu lihat bukan Kiai. Karena pada waktu kondisi pondok memang gelap. Yang santri itu lihat adalah seseorang dengan sulutan rokok yang ada di tangannya.

Senin, 04 September 2023

Mauidzoh Hasanah di PPRU 1 Putra, Gus Adib: Santri itu Harus Bercanda!

PPRU 1 News | Div. Ubudiyah PP. Raudlatul Ulum 1 Putra mengundang Dr. KH. Muhammad Adib Mursyid pada Senin, 4 September 2023 untuk memberikan mauidzoh hasanah kepada para santri di musala PP. Raudlatul Ulum 1 Putra.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor IAI Al-Qolam Malang tersebut menyampaikan akan pentingnya bercanda dalam kehidupan sehari-hari. “tetapi jangan sampai membayangkan bahwa bercanda itu hanya yang urakan itu, ya. Karena bercanda itu cakupannya luas” dawuh beliau dalam menstimulus para santri.

Foto: Dr. KH. Adib dalam memberikan Mauidzoh Hasanah

Dalam kemepatan tersebut, beliau menyebut beberapa gaya bercanda ulama terdahulu. Mulai dari KH. Zainulloh (Mursyid tarikat An-Naqsabandiyah), KH. Wahab Hasbullah (salah satu pendiri Jam’iyah Nahdlatul Ulama’) hingga yang termuda, KH. Abdurrahman Wahid (Presiden ke-4 Republik Indonesia dan Ketua PBNU)

“Jadi dahulu itu,” mulai beliau dalam bercerita, “Kiai Yahya itu pernah diundang oleh salah satu alumni yang berdomisili di salah satu kampung di Desa Ganjaran yang berbatasan dengan Desa Putuk Rejo. Hampir semua Kiai yang ada di Ganjaran itu diundang. Mulai dari Kiai Zainullah, Kiai Fudholi, Kiai Abbas, Kiai Muhammad, Kiai Qosim, Kiai Dumyati dan Kiai Ismail.

Nah, Kiai Zain kan yang paling sepuh, jadi ada di tengah. Pada waktu itu, oleh tuan rumah, disediakan satu ayam panggang utuh. Selain itu, tuan rumah menyediakan ayam yang di masak kuah kare.

Ketika itu, ketika tahlil dan doa sudah dibacakan, Kiai Zain itu menggeliat. “Ayo, Sul!” ucap Kiai Zain pada Sulhan, salah satu khadim-nya, “Saya sakit semua ini. Samean ambilkan kantung plastik, sul. Bawa ayam panggang utuh itu! Ayo, pulang, yuk!” Kiai yang lainpun kaget dengan merespon “Loh! Ayam utuhnya dibawa!”

Ketika Kiai Zain sudah berada di atas motor untuk pulang, salah satu kiai mengejar. “Bagi sedikitlah, kiai!” pinta kiai yang mengejar itu.

Minggu, 27 Agustus 2023

Puisi Sang Maha Segala

 


Duhai Sang Robbi

Kau ciptakan langi dan bumi untuk kami tinggali

Kaku turunkan hujan untuk menghidupi kami

Kami,

Hamba yang sering lupa jika tercipta dari tanah

Hamba yang seringkali mendongakkan kepala, seakan yang paling berkuasa

 

Duhai Sang Robbi

Kau temanti langit yang hitam dengan makhluk yang bercahaya

Kau hiasi awan yang gelap dengan ribuan bintang-bintang, yang takkan bisa dari kami tuk menghitungnya sebagaimana dalah surah an-naml, bahwa:

“Takkan yang ada yang mampu menumbuhkan pohon-pohonnya.” (takkan ada dari kami yang mampu menandingi-Mu karena di atas langit, masih ada sang pemilik langit)

Dialah Robb-ku

Sang Maha Di Atas Segalanya

*Oleh: Afro Makia (Alumni PP. Raudlatul Ulum 1 Putri)