Rabu, 06 Desember 2023

Ternyata! Inilah Jenis Nasi yang Aman untuk Penderita Diabetes

 

PPRU 1 Healt | Nasi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Faktanya, sebagian besar masyarakat Indonesia menganut prinsip “Kamu belum kenyang sampai kamu makan nasi” atau "Ia tidak akan makan kecuali ada nasi." 

Sepiring nasi panas dengan lauk pauknya mampu menggugah selera siapapun yang melihatnya. Namun banyak juga  yang berpendapat bahwa nasi hangat atau panas berbahaya bagi penderita diabetes karena dapat meningkatkan kadar gula  dalam tubuh.

Foto: Nasi adalah makanan pokok masyarakat Asia

Benarkah Hal Tersebut?

Menurut Health, satu cangkir nasi putih mengandung lebih dari 200 kalori, 4 gram protein, 44 gram karbohidrat, dan kurang dari satu gram serat.

Sebuah penelitian pada tahun 2016 yang diterbitkan dalam Journal of Nutritional Science and Vitaminology  menemukan bahwa nasi putih juga mengandung beragam nutrisi yaitu magnesium, fosfor, mangan, selenium, zat besi, asam folat, thiamin, dan niasin.  

Menurut penelitian yang dipublikasikan di Diabetes Care pada tahun 2020, tingginya konsumsi nasi putih sangat terkait dengan peningkatan risiko diabetes. Namun, ternyata ada cara yang lebih aman dalam menyajikan nasi putih bagi penderita gula darah.

Cara Terbaik Konsumsi Nasi Putih Untuk Penderita Diabetes

Penelitian yang dipublikasikan Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa mengonsumsi nasi yang telah didinginkan selama 24 jam dan dipanaskan kembali dapat memberikan respons gula darah yang jauh lebih rendah daripada nasi panas yang baru dimasak.

Para peneliti mengatakan, manfaat ini juga bisa diperoleh ketika Anda mendinginkan nasi di suhu ruang selama beberapa saat sebelum mengonsumsinya.

Selain itu, sebuah studi yang dipublikasikan PubMed Central juga menemukan bahwa nasi dingin memiliki zat pati resisten yang tinggi sehingga lebih aman dikonsumsi oleh para pasien diabetes.

Tak hanya itu, kalori  nasi dingin juga berkurang 50-60 persen. Hal ini membuat nasi dingin lebih baik bagi orang yang ingin menurunkan berat badan.  

Oleh karena itu, nasi yang dibiarkan dingin atau pada suhu ruangan dianggap lebih aman dan sehat, terutama bagi penderita diabetes.

Selasa, 05 Desember 2023

Gus Baha: Kemenangan Umat Islam yang Permanen Adalah Kemenangan Logika

 

PPRU 1 News | KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahauddin Nursalim menjelaskan bahwa kemenangan umat Islam yang bersifat permanen adalah kemenangan logika. Khususnya dalam masalah akidah.

Hal itu dipaparkan oleh KH. Ahmad Bahauddin Nur Salim di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta saat acara ngaji bareng dengan tema Meneladani Khazanah Tafsir Al-Qur'an pada Senin (4/12) kemarin.

"Indonesia yang damai ini tidak lepas dari peran kitab-kitab yang ada di Indonesia seperti tafsir kemenangan. Di Tafsir Munir karya Syaikh Nawawi, kemenangan umat Islam itu adalah kemenangan logika. Alam raya dimulai dari satu Tuhan," jelas ulama dengan sapaan akrab Gus Baha’ tersebut.

Foto: KH. Ahmad Bahauddin Nursalim

Ia menambahkan, dalam syarah Shahihul Bukhari, kitab Fathul Bari dijelaskan bahwa kemenangan umat Islam yaitu memiliki akidah yang secara akal itu nyaman. Seperti sesuatu yang ada karena ada yang mengadakan. Alam raya seluas ini tidak mungkin diciptakan tanpa sebab yang ada.

"Jadi walaupun Islam belum kuat di awal kemunculannya, tetapi sebenarnya Islam sudah menang secara hujjah. Islam membuat logika yang mudah dipahami banyak orang, kemudian orang tersebut mencintai Allah dan Rasul," imbuhnya.

Pakar tafsir asal Rembang ini mengatakan jika kemenangan umat Islam dalam perang, kemenangan bernegara, kemenangan di strata sosial itu tidak bersifat permanen. Buktinya Islam pernah kalah.  Zaman Nabi Muhammad masih hidup saja Islam pernah mengalami kalah di periode Makkah. Begitu juga di periode Madinah pernah mengalami kalah di peristiwa perang Uhud. 

Kamis, 30 November 2023

Perspektif Fikih Tentang Kekerasan Seksual Terhadap Anak

 

PPRU 1 Fiqh | Kekerasan terhadap anak dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap korban secara fisik, mental dan sosial. Korban kekerasan terhadap anak dapat mengalami trauma, depresi, masalah perilaku, bahkan gangguan kesehatan fisik. Oleh karena itu, penting untuk melindungi anak dari segala bentuk kekerasan.

Berdasarkan buku Hak dan Perlindungan Anak dalam Islam; Perspektif Islam tentang Perlindungan dari Kekerasan dan Bahaya, halaman 49 menjelaskan bahwa kekerasan seksual terhadap anak mengacu pada penganiayaan terhadap anak sebagai sarana pemuasan hasrat seksual. Kejahatan seksual ini dimulai dengan pelecehan seksual dan diakhiri dengan hubungan seksual  nyata dengan anak.

Kekerasan seksual terhadap anak menimbulkan dampak negatif pada anak, seperti perasaan jijik, terhina, dan kehilangan harga diri yang tiada henti yang berkepanjangan, dan tetap menimbulkan trauma bahkan hingga dewasa. Di sisi lain, kekerasan seksual mempunyai dampak fisik yang negatif terhadap anak, seperti pecahnya selaput dara [bakarah] dan kemungkinan menularkan penyakit sipilis dan gonore secara seksual. Islam bereaksi sangat keras dan tegas terhadap kejahatan terhadap anak dan penyimpangan seksual. Dalam Islam, tindakan kekerasan seksual terhadap anak dianggap haram karena konsekuensinya. Menurut para ilmuwan, pelaku kekerasan seksual dihukum sangat berat dalam Islam.

Jika menelisiik lebih dalam lagi, dalam Islam tindakan kekerasan seksual dekat dengan kejahatan zina—yang memiliki konsekuensi hukum yang berat dalam Islam. Pasalnya, tindakan tersebut merupakan suatu bentuk persetubuhan yang tidak sah, baik secara hukum maupun secara moral.

Kamis, 23 November 2023

Khutbah Jum'at: Buruknya Politik Uang bagi Kehidupan Demokrasi Indonesia

 

Foto: Khatib membacakan khutbah

Khutbah I

الحَمْدُ للهِ عَظِيْمِ الْعَطَاءِ، اَلْوَاهِبِ الْمُتَفَضِّـلِ عَلَى عِبَادِهِ بِنِعْمَةِ الأَبْنَاءِ، سُبْحَانَهُ أَمَرَ بِتَرْبِيَتِهِمْ وَرِعَايَتِهِمْ كَيْ يَكُوْنُوا أَتقِيَاءَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّاالله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَه. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيرْاً وَنَذِيْراً. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَاماً دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا. أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ.

Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Sebuah studi menemukan bahwa penerapan kebijakan moneter pada saat pemilihan umum sudah menjadi hal biasa di Indonesia baik di tingkat nasional maupun daerah.

Secara sederhana, pengertian kebijakan moneter, atau  sering disebut politik uang adalah praktik pemberian uang atau materi lain kepada pemilih untuk mempengaruhi keputusan mereka dalam pemilu. Kita harus menyadari bahwa praktik ini dapat berdampak negatif terhadap demokrasi, karena  menghilangkan kebebasan memilih para pemilih dan dapat mendorong penyalahgunaan kekuasaan.

Selain itu, praktik ini juga mendorong perilaku korupsi karena tingginya biaya politik. Pasalnya, calon peserta pemilu dan pilkada harus mengeluarkan biaya puluhan hingga ratusan miliar agar bisa memenangkan pemilu.

Biaya-biaya tersebut dapat digunakan untuk membayar tim kampanye, memasang iklan, dan menyuap pemilih untuk mendapatkan suara.

Kandidat pemilu atau pemilu lokal yang menjalankan politik keuangan untuk menutupi biaya politik yang tinggi lebih besar kemungkinannya untuk melakukan korupsi setelah terpilih.

Logika sederhananya adalah seseorang yang telah menanamkan modal  awal dalam jumlah besar pasti ingin mendapatkan modalnya kembali. Ketika gaji rendah, korupsi adalah solusinya. Korupsi dapat terjadi melalui penyalahgunaan jabatan atau kekuasaan untuk kepentingan pribadi.

 Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Sejatinya, di Indonesia, larangan politik uang diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu). Pasal 523 ayat 1,2, dan 3 dan juga pada Pasal 515 dalam UU Pemilu tersebut menyatakan bahwa setiap orang yang dengan sengaja pada saat pemungutan suara menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada pemilih supaya tidak menggunakan hak pilihnya atau memilih peserta pemilu tertentu atau menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu sehingga surat suaranya tidak sah, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah).

Sementara itu dalam Islam, praktik politik uang hukumnya adalah haram. Hal ini karena praktik tersebut termasuk dalam kategori risywah, yaitu pemberian sesuatu kepada seseorang dengan tujuan agar orang tersebut melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

Dalam Al-Baqarah [2] ayat 188, Allah berfirman terkait larangan memakan harta dengan cara yang haram.

  وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: "Janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui."

Hadirin jamaah Jumat yang dimulaikan oleh Allah SWT.

Profesor Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menjelaskan salah satu yang terlarang, dan sering dilakukan dalam masyarakat, adalah menyuap atau menyogok.

Penyogok menurunkan keinginannya kepada yang berwewenang memutuskan sesuatu, tetapi secara sembunyi-sembunyi dan dengan tujuan mengambil sesuatu secara tidak sah.  Allah melarang praktik menyogok ini, karena bertentangan dengan prinsip keadilan dan kejujuran.

Tindakan suap dapat menyebabkan orang yang berwenang mengambil keputusan yang tidak adil dan tidak jujur, karena mereka telah dipengaruhi oleh suap yang diterimanya. Hal ini dapat merugikan pihak lain yang seharusnya mendapatkan haknya.

Begitupun dalam hadits, Nabi Muhammad bersabda bahwa Allah telah melaknat penyuap dan penerima suap. Laknat adalah kutukan dari Allah swt, yang berarti pelakunya akan mendapatkan siksa dan murka dari Allah swt.

 عن عبد الله بن عمرو قال لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ 

Artinya; "Dari Abdullah bin Amr, ia berkata bahwa Rasulullah saw melaknat orang yang melakukan penyuapan dan yang menerima suap."  [HR Tirmidzi dan Abu Dawud] 

Lebih jauh, dalam hadits tersebut, Rasulullah saw tidak hanya melaknat penyuap dan penerima suap, tetapi juga melaknat orang yang menjadi perantara antara keduanya. Hal ini menunjukkan bahwa suap menyuap adalah perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah swt dan Rasul-Nya.

Hadirin jamaah Jumat yang dimulaikan oleh Allah SWT.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2000 mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa segala bentuk suap, termasuk politik uang hukumnya adalah haram. 

Dalam fatwa yang dikeluarkan  tanggal 28 Juli 2000, MUI menjelaskan bahwa kebijakan moneter termasuk dalam kategori riswa, yaitu memberikan sesuatu kepada seseorang dengan tujuan untuk mempengaruhi keputusan atau tindakan yang dilakukannya.

Rishwa haram berdasarkan pembahasan Alquran dan Hadits. Dalam fatwa tersebut, MUI juga mengimbau  semua pihak untuk bekerja sama dalam memerangi  suap dan kebijakan moneter guna mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bermartabat.

MUI juga mengimbau seluruh lapisan masyarakat  untuk memberantas hal-hal tersebut dan tidak ikut serta dalam praktiknya.

Oleh karena itu, umat Islam harus menghindari penerapan kebijakan moneter. Baik pemberi maupun penerima dana politik bersalah atas kejahatan yang sama. Upaya-upaya tersebut tentunya diharapkan dapat menghilangkan praktik kebijakan moneter dari kehidupan masyarakat dan bangsa. Tujuannya untuk semakin memperkuat iklim demokrasi Indonesia.

 بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، فَاعْتَبِرُوْا يَآ أُوْلِى اْلأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

 

Khutbah II

 الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ.  أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ: وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر.  إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.  اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِى الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.   اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ  عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ 

 

 

Jumat, 03 November 2023

Islam Melarang Boikot Produk Israel?

 

PPRU 1 Fiqh | Hukum boikot ditinjau dari sudut pandang doktrin Islam merupakan suatu hal yang dapat ditafsirkan berdasarkan prinsip-prinsip hukum Islam, khususnya yang berkaitan dengan ekonomi, perdagangan dan etika.

Sebagaimana dikemukakan dalam artikel berjudul “Analisis Hukum Ekonomi Syariah tentang Boikot Produk Israel” (Jurnal Ekonomi Syariah, Vol. 2. No. 2, Desember 2021), ada beberapa prinsip hukum terkait yang harus diperhatikan dalam konteks tersebut.

Foto: Beberapa produk yang berafiliasi dengan Israel

Tindakan boikot yang dilakukan antara lain sebagai berikut:

1. Prinsip Keadilan (Al-Adl)

Keadilan merupakan salah satu prinsip dasar Islam. Ketika seseorang atau kelompok mempertimbangkan untuk melakukan boikot, penting untuk memastikan bahwa tindakan tersebut  adil dan tidak melanggar prinsip keadilan.

Artinya, boikot tersebut tidak boleh merugikan pihak-pihak yang tidak bersalah atau tidak terkait dengan isu penyebab boikot tersebut.

2. Asas Kepentingan Umum (Maslahah)

Dalam Islam, perbuatan yang bermanfaat bagi masyarakat atau umat Islam pada umumnya diutamakan daripada perbuatan yang merugikan atau mengorbankan kepentingan umum.

Saat mempertimbangkan  boikot, penting untuk mengevaluasi dampaknya terhadap masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.

3. Prinsip Musyawarah (Istisharah)

Dalam Islam, musyawarah dan musyawarah dianggap penting dalam mengambil keputusan penting.

Sebelum menerapkan aksi boikot, berkonsultasi dengan pihak-pihak yang terkena dampak, termasuk ulama, tokoh masyarakat, dan pakar ekonomi, dapat membantu mengevaluasi kebijakan  dan kemungkinan dampaknya.

4. Rasa Hormat dan Etika (Akhlaq)

Islam mengajarkan pentingnya berperilaku etis dan menghargai orang lain, termasuk dalam konteks ekonomi dan komersial.

Ketika melakukan boikot, penting untuk menjalankan tindakan tersebut dengan etika yang baik dan tanpa menyakiti orang lain secara fisik atau finansial.

5. Pilihan yang Kompetitif (Israf)

Dalam Islam, pemborosan (israf) adalah tindakan yang dilarang. Sebelum memutuskan untuk memboikot produk atau jasa tertentu, penting untuk memastikan bahwa ada pilihan yang kompetitif atau alternatif yang dapat diakses oleh masyarakat tanpa memboroskan sumber daya.

Dalam konteks boikot produk asing, tindakan boikot dapat dianggap sebagai bentuk protes yang sah dalam Islam jika memenuhi prinsip-prinsip di atas.

Namun, penting untuk menjalankannya dengan bijak, memastikan bahwa alternatif tersedia, dan tidak merugikan masyarakat atau ekonomi secara signifikan.

Dalam hal ini, boikot harus dijalankan dengan adil dan berdasarkan konsultasi dan musyawarah dengan pihak-pihak yang terkait, termasuk otoritas agama, ahli ekonomi, dan pihak berkepentingan lainnya.

Selain itu, harus dihindari tindakan yang dapat menyebabkan perpecahan atau konflik dalam masyarakat

Senin, 30 Oktober 2023

Tegas! Gus Abdurrohim Ultimatum Santri yang Melanggar

PPRU 1 News | Senin (30/10) menjadi malam yang tak biasa di PPRU 1 Ganjaran setelah tragedi kebakaran yang terjadi di pondok selatan.

Tak seperti biasa yang jika disetiap malam senin diisi dengan kegiatan ubudiyah, maka malam Senin kali ini diisi dengan mauidzhoh hasanah dan ultimatum dari Gus Abdurrohim selaku kepala pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra terkait beberapa pelanggaran yang dilakukan beberapa santri putra akhir ini.

Foto: Gus Abdurrohim saat memberikan mauidzhoh hasanah

Seperti kabar yang telah tersebar dilingkungan pesantren yang juga meluas ke beberapa alumni luar daerah, bangunan selatan lantai 3 Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 mengalami kebakaran pada Minggu (28/10).

Setelah diselidiki, ditemukanlah 3 tersangka atas inisial FE, KA  dan K yang kesemuanya adalah santri aktif PPRU 1 Putra.

Menurut penyelidikan yang dilakukan oleh pihak keamanan Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra bahwa diduga penyebab dari kebakaran yang sampai menghanguskan seluruh isi di lantai 3 tersebut berawal dari puntung rokok bagian timur bangunan lantai 3.

Dalam kesempatan tersebut, keluarga ndalem yang juga menjadi wakil dekan Fakultas Tarbiyah IAI Al-Qolam tersebut juga menyampaikan akan bahayanya melakukan pelanggaran di pondok.

“Kalau di pondok mencuri jarum maka ketika pulang (bisa saja) mencuri jaran (baca: kuda)” ungkap beliau di tengah mauidzhoh.

Selain itu, keluarga ndalem yang diamanahi menjadi kepala pesantren tersebut juga memgultimatum para santri yang melanggar dengan peringatan yang akan terjadi kelak di akhirat.

“Silahkan saja kalian tidak mengaku melanggar ketika ditanya. Tapi ingat! Besok CCTV tuhan itu akan diperlihatkan kepada kita secara bersama-sama.” Pungkas beliau.

*Oleh: Muhammad Farhan (Tim Media PP. Raudlatul Ulum 1)

 


Senin, 23 Oktober 2023

Resepsi Puncak, Keluarga Ndalem Jelaskan Makna dari Tema Haul Akbar ke-36

 

Foto: KH. Nasihuddin saat menjelaskan makna dari tema Kyai Yahya Memanggil

PPRU 1 News | Resepsi puncak acara Haul Akbar ke-36 dan Reuni Nasional sukses digelar PPRU 1 pada Minggu (22/10) yang bertepatan dengan Hari Santri Nasional.

Resepsi puncak ini selain dihadiri oleh beberapa tokoh Desa Ganjaran, juga dihadiri oleh Bupati Malang, Bapak Sanusi.

Resepsi puncak ini berlangsung dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, sambutan-sambutan, pembacaan hasil Halaqoh Pesantren, penyampaian wawasan, pembacaan hasil Rakernas, tahlil dan doa.

Sambutan disampaikan oleh 3 perwakilan komponen. Perwakilan alumni oleh Dr. KH. Abdul Basit, MA., perwakilan tokoh oleh Drs. H. Muhammad Sanusi dan perwakilan dari keluarga ndalem oleh KH. Nasihuddin Al-Khuzaini.

Selain ucapan terimakasih dan permintaan maaf, dalam sambutannya, KH. Nasihuddin Khozin yang menjadi perwakilan dari keluarga ndalem menyampaikan secara implisit mengenai tema yang diambil pada Haul Akbar kali ini.

Panjenengan jangan hanya memahami apa disampaikan oleh abah abdul basit dan abah sanusi tersebut secara dzohirul lafdzinya saja. Melainkan penjenengan juga harus meyakini bahwa apa yang disampaikan oleh abah abdul basit dan abah sanusi tersebut sebagai panggilan imajiner.

Saya dan panjenengan membayangkan bahwa Kyai Yahya memanggil kita. Kita datang dengan tertatih-tatih. Kita datang dengan membungkuk. Lalu Kyai Yahya berbisik kepada kita: kamu adalah anakku dan anakmu adalah anakku,” demikian ungkap beliau.

Setelah acara sambutan, pembacaan hasil Halaqoh Pesantren, penyampaian wawasan dan pembacaan hasil Rakernas selesai, KH. Ahmad Hariri Yahya memimpin tahlil yang kemudian dilanjutkan dengan pemanjatan doa yang dipimpin oleh nyai sepuh, Nyai HJ. Mamnunah Yahya.

*Oleh: Muhannad Farhan (Tim Media PP. Raudlatul Ulum 1)

Sabtu, 21 Oktober 2023

Haul Akbar, “Lautan” Manusia Banjiri Maqbarah Masyayikh

 

Foto: Peziarah yang meluber hingga ke dalam Masjid As-Syafiiyah

PPRU 1 News | Lautan manusia membanjiri maqbarah masyayikh yang berada tepat di selatan Masjid As-Syafiiyah pada Minggu, 22 Oktober 2023.

Acara ini merupakan agenda rutin yang selalu dilakukan pada setiap Haul Akbar sebelum acara puncak dimulai yang pada tahun ini, acara ziarah ini dilaksanakan setelah apel peringatan hari santri selesai.

Para peziarah berangkat bersama dari Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 pada jam 09.00 WIB. Ada sekitar 4000 peziarah membanjiri maqbarah masyayikh yang memadati lokasi maqbarah dan beberapa titik Masjid As-Syafiiyah.

Selain santri/wati, acara ziarah maqbarah masyayikh ini diikuti oleh seluruh pengurus, alumni dan simpatisan.

KH. Mukhlis Yahya selaku dewan pengasuh PPRU 1 memimpin langsung pembacaan tawasul, khataman AL-Qur’an, tahlil dan doa.

*Oleh: Muhammad Farhan (Tim Media PP. Raudlatul Ulum 1)

Penuh Semangat, Upacara Hari Santri PPRU 1 Diikuti Oleh Dewan Pengasuh, Santri, Alumni dan Simpatisan

 

PPRU 1 News | Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 sukses laksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Santri sekaligus menjadi rangkaian agenda dari Haul Akbar ke-36 dan Reuni Nasional pada Minggu (22/10).

Foto: Alumni sepuh yang tetap semangat mengikuti rangkaian acara Haul Akbar

Acara dilaksanakan di halaman SMKS Al-Khozini putra dengan diikuti dengan khidmah oleh para dewan pengasuh, santri/wati dan alumni.

KH. Abdul Manan selaku dewan pengasuh yang bertindak sebagai inspektur upacara, dalam amanat upacaranya berpesan bahwa pengrusakan dan penjajahan yang ada pada era sekarang bukan lagi seperti pada zaman dahulu

“sekarang, salah satu yang dapat merusak generasi kita adalah hal yang sering kita dekati pada setiap harinya. Handphone,” ucap beliau

Selain itu, dewan pengasuh yang menjabat sebagai kepala sekolah SMKS Al-Khozini tersebut juga menceritakan bagaimana upaya Bung Karno dalam mempertahankan kemerdekaan hingga terbitlah resolusi jihad yang digagas oleh KH. Hasyim Asy’ari, Rais Akbar PBNU sehingga para santri dan arek-arek Suroboyo pada waktu itu berapi-api dan membara untuk mempertahankan kemerdekaan yang diproklamirkan  Bung Karno dan Bung Hatta pada 17 Agustus 1945.

 *Oleh: Muhammad Farhan (Tim Media PP. Raudlatul Ulum 1)

Menuju Haul Akbar, PPRU 1 Adakan Tahlil Bersama Masyarakat Sekitar

 

PPRU 1 News | PPRU 1 adakan tahlil bersama masyarakat sekitar dan para tokoh masyarakat pada Sabtu, 21 Oktober 2023 di Kediaman Nyai HJ. Mamnunah Bukhori.

Foto: Masyarakat sekitar turut membaca tahlil dalam rangkaian Haul Akbar

Setelah Rapat Kerja Nasional Hisaniyah (Himpunan Santri dan Alumni KH. Yahya) acara dilanjutkan dengan pembacaan tahlil bersama masyarakat sekitar dan beberapa tokoh masyarakat Desa Ganjaran.

Dalam acara tersebut, tawasul dibacakan oleh KH. Abdul Malik, pembacaan QS. Yasin dipimpin oleh KH. Ahmad, Tahlil dipimpin oleh KH. Abdur Rasyid dan doa dipimpin oleh Habib Qodir Al-Jufri

Selain masyarakat dan tokoh masyarakat, sebagian besar alumni juga turut membacakan tahlil di halaman kantor dan di pendopo baru. Sedangkan untuk masyarakat sekitar ada di pendopo lama dan para tokoh masyarakat ditempatkan di kediaman Nyai HJ. Mamnunah Yahya.

*Oleh: Muhammad Farhan (Tim Media PP. Raudlatul Ulum 1)

PPRU 1 Sukses Laksanakan Rakernas Hisaniyah Pusat

 

PPRU 1 News | PPRU 1 sukses melaksanakan Rakernas Hisaniyah pada Sabtu (21/10) di Graha Madani, SMKS Al-Khozini Ganjaran.

Acara dimulai pada jam 10.00 WIB dengan diawali pembukaan dan arahan-arahan dari pihak dewan pengasuh PPRU 1. Selanjutnya, acara yang menjadi rangkaian agenda sebelum Haul Akbar ke-36 dan Reuni Nasional tersebut, dilanjutkan dengan sidang komisi dibeberapa kelas yang telah disiapkan oleh panitia di SMKS Al-Khozini.

Foto: Pemberian Arahan oleh Dewan Pengasuh Sebelum Sidang Komisi

Sidang dibagi menjadi 3 komisi dengan pembahasan yang berbeda. Disetiap komisi, setidaknya terdapat 3 delegasi dari daerah yang hadir. Mulai dari daerah Malang, Lumajang, Madura, Kalimantan Barat dan beberapa daerah yang hadir.

Komisi 1 membahas AD/ART Hisaniyah dengan ketua sidang Ust. Ruba’i dan sekretaris sidang Ust. Sholeh, komisi 2 membahas struktur kepengurusan Hisaniyah dengan ketua sidang H. Mukhlis dan sekretaris sidang Ust. Abdur Rofik dan komisi 3 membahas program kerja prioritas dengan ketua sidang Ust. Wadud dan sekretra
is sidang Ust. Ihyaul Ulum.

Rencananya, hasil dari sidang yang diputuskan pada hari ini akan dibacakan serta dikukuhkan oleh pengasuh utama, KH. Mukhlis Yahya pada acara puncak, Haul Akbar ke-36 dan Reuni Nasional.

*Oleh: Muhammad Farhan (Tim Media PP. Raudlatul Ulum 1)

Jumat, 20 Oktober 2023

Adakan Halaqoh Pesantren, PPRU 1 Kedatangan Figur A1 Terkait Pesantren di Indonesia

PPRU 1 News | Jumat, 20 Oktober 2023 PPRU 1 Ganjaran sukses laksanakan Halaqoh Pesantren di Aula PPRU 1 Putra.

Selain dihadiri oleh alumni dan perwakilan koordinator daerah Hisaniyah pada setiap wilayah, acara yang menjadi rangkaian kegiatan Haul Akbar ke-36 dan Reuni Nasional itu juga dihadiri oleh Rais Syuriah PCNU Kab. Malang, KUA Kab. Malang, PC IPNU Kab. Malang, PC LPTNU Kab. Malang, PC Fatayat NU Kab. Malang, PAC IPPNU Gondanglegi, PP. Nurul Ulum, PP. Modern Al-RIfaie 2, PP. Masnyaul Ulum, PP. Darurrohman, PP. Mambaunnur, PP. Babussalam, PP. Mambaul Ulum, PP. Zainul Ulum, MTs Raudlatul Ulum Putra, PR Muslimat Desa Ganjaran, PR Fatayat Desa Ganjaran, PR IPNU Desa Ganjaran, PR IPPNU Desa Ganjaran dan beberapa simpatisan.

Foto: Gus Mustafid, Gus Ghofur dan Gus Atho'

Dalam acara tersebut, hadir sebagai pembicara Gus Ghofur Maimun dari Rembang dan Gus Mustafid dari Jogjakarta. Seperti yang disampaikan oleh Gus Adib, Ketua Pelaksana Haul Akbar ke-36 dan Reuni Nasional bahwa kedua sosok yang menjadi pembicara tersebut merupakan figur A1 terkait undang-undang pesantren dan profil santri.

“2 pembicara kita merupakan figur-figur A1 terkait pesantren,” ungkap dewan pengasuh yang menjabat sebagai rektor IAI Al-Qolam tersebut.

Seperti yang diketahui bahwa Gus Ghofur merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Sarang sekaligus Majlis Masyayikh Pesantren Indonesia Kementrian Agama RI. Sedangkan Gus Mustafid sendiri merupakan Pengasuh Yayasan Nur Iman Yogyakarta sekaligus penyusun utama naskah akademik profil santri Indonesia.

Dalam acara yang berlangsung selama 3 jam tersebut, kedua sosok yang menjadi aktivis kepesantrenan tersebut membicarakan bagaimana seharusnya santri menjadi aktor, disrupsi pendidikan sampai undang-undang pesantren.

 *Oleh: Muhammad Farhan (Tim Media PP. Raudlatul Ulum 1)

 


Kamis, 19 Oktober 2023

Dalam Rangka Haul Akbar ke-36, PPRU 1 Gelar Bahsul Masail se-Kab. Malang

PPRU 1 News | Dalam rangka Haul Akbar ke-36, PPRU 1 Menyelenggarakan Bahsul Masail se- Kab. Malang pada Kamis, 19 Oktober 2023 di Aula PPRU 1 Putra.

Selain anggota LBM MWC NU se-Kab. Malang, acara yang menjadi rangkaian wajib Haul Akbar beberapa tahun terakhir ini juga dihadiri oleh anggota IMAM (Ittihad Musyawarah Antar Ma’had). Mulai dari Pondok Pesantren Ma’wattaibin, Banjarejo, LBM MWC Kec. Dampit, hingga LBM NU Kab. Malang.

Foto: Peserta bahsul masail menyimak keputusan jawaban dewan musahih

Acara dibuka pada jam 10.00 WIB oleh moderator yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan yang disampaikan oleh Ust. Abdur Rofiq selaku sekretrais Haul Akbar ke-36 dan Reuni Nasional, Gus Syarif Hidayatullah selaku perwakilan Pengasuh dan Gus Mihron selaku perwakilan LBM NU Kab. Malang.

Secara umum, ada 3 persoalan yang diangkat pada bahsul masail kali ini; dilema pendapat khilafiyah dengan sail LBM PCNU Kab. Malang, polemik baju berserakan dengan sail PP. Shirotul Fuqaha’ dan polemik nasab yang ditanyakan oleh PP. An-Nur II Al-Murtadlo.

Hadir dalam bahsul masail kali ini Gus Hadziq, Gus Mihron dan beberapa dewan musahih yang lain. Sedangkan yang bertindak sebagai moderator pada bahsul masail kali ini adalah Ust. Abdur Rasyid.

Acara berlangsung sengit dengan penyampaian ibarat-ibarat (baca; referensi) yang dilakukan oleh delegasi-delegasi pondok pesantren maupun LBM NU yang hadir.

Setelah melewati 7 jam jawab-sanggah dengan 3 pertanyaan, acara ditutup dengan doa pada pukul 17.00 WIB.

*Oleh: Muhammad Farhan (Tim Media PP. Raudlatul Ulum 1 Putra)


Kamis, 05 Oktober 2023

Tata Cara Membuat Artikel yang Baik

 

Artikel adalah suatu karya tulis lengkap berupa laporan atau esai yang dimuat dalam majalah, surat kabar, dan lain-lain. Tujuan penulisan artikel adalah untuk memberi informasi, menghibur, mempengaruhi, dan membujuk pembaca. Untuk itu, Anda perlu mengetahui cara menulis artikel yang baik dan benar.

Artikel dapat dipahami sebagai karya tulis berdasarkan peristiwa dan argumentasi yang ditulis dalam bentuk laporan atau esai yang dimaksudkan untuk dimuat di media massa seperti majalah, portal informasi elektronik, dll. Saat pertama kali memulai, menulis artikel mungkin terasa sulit.

 


Tata Cara Membuat Artikel yang Baik

Temukan Ide Unik dan Menarik

Dengan menemukan inspirasi dalam pengalaman atau peristiwa sehari-hari yang sedang berlangsung. Cobalah berpikir kreatif dan dapatkan perspektif berbeda tentang topik yang sama.

 

Buatlah Judul yang Menarik

Judul merupakan faktor penting yang membuat pembaca tertarik membaca artikel yang Anda tulis. Untuk itu, penting bagi Anda untuk membuat judul yang menarik dan mudah dipahami dengan memperhatikan unsur SPOK.

 

Buat Urutan Teks yang Jelas dan Terstruktur

Jika Anda punya ide, Anda bisa membuat rangkaian teks terstruktur. Hal ini dilakukan untuk membantu pembaca lebih memahami isi artikel. Susun tulisan Anda dalam paragraf yang singkat dan jelas serta gunakan kata-kata yang mudah dipahami pembaca.

 

Referensi Terpercaya

Sumber data dapat diambil dari buku, jurnal atau penelitian yang telah diterbitkan sebelumnya. Pastikan sumber yang digunakan mempunyai reliabilitas yang baik dan tidak mencurigakan.

Senin, 02 Oktober 2023

PPRU 1 Putra Laksanakan Praktik Salat Jamaah

 

PPRU 1 News | Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra sukses mengadakan praktik salat berjamaah di musala Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra pada Senin (2/10). Acara yang diprakarsai oleh Divisi Ubudiyah ini berlangsung sekitar 30 menit yang dimulai selepas pembacaan wirid Salat Magrib.

Foto: Para santri yang melakukan praktik

Acara tersebut dimulai dengan keterangan perihal salat berjamaah yang disampaikan langsung oleh ketua divisi ubudiyah, Ust. Ikhwanul Arifin. Setelah ketua divisi ubudiyah tersebut selesai memberikan keterangan penting yang berkaitan dengan tatacara salat, Gus Abdurrahim selaku kepala pesantren memberikan arahan lebih lanjut. Praktik salat menjadi acara selanjutnya yang dipandu langsung oleh Ust. Ikhwanul Arifin dan Ust. Abid Mashluhir Rifqi selaku anggota divisi ubudiyah PPRU 1 Putra.

Alasan mengapa praktik salat berjamaah ini dilakukan adalah karena Gus Syarif Hidyatullah, selaku Koordinator yang membawahi divisi ubudiyah merasakan kegelisahan terhadap tatacara salat yang dilakukan beberapa santri ketika berjamaah sebagaimana yang diungkap oleh ketua ubudiyah, Ust. Ikhwan pada Senin (2/10) ketika ditemui oleh Tim Media PPRU 1 Putra selepas pelaksanaan praktik salat.

Setelah praktik selesai dilaksanakan, Ust. Ikhwan kembali menekankan kepada santri tentang hal-hal yang harus dihindari ketika menjadi ma’mum[].

*Oleh: Muhammad Farhan (Tim Media PP. Raudlatul Ulum 1 Putra)

Sabtu, 30 September 2023

Lepas Libur Maulid, 300 Santri PPRU 1 Putra Ziarah Maqbarah Masyayikh

 

PPRU 1 News | Selepas liburan, sekitar 300 santri PPRU 1 Putra dari berbagai penjuru tanah Indonesia berbondong-bondong menuju maqbarah KH. Yahya Syabrowi, KH. Khozin dan Nyai Hj. Maftuhah pada Sabtu, 30 September 2023. 300 santri tersebut terdiri dari santri asal Malang, Lumajang, Pasuruan, Madura, Jakarta hingga Pulau Kalimantan.

Kegiatan ziarah ke maqbarah masyayikh tersebut menjadi agenda rutin sebelum dan sesudah liburan. Baik pada liburan Maulid Nabi maupun Bulan Ramadan pada setiap tahunnya. Pada liburan maulid tahun ini, ziarah masyayikh dilakukan pada malam hari selepas salat isya berjamaah.

Foto: Santri PPRU 1 Putra ketika ziarah maqbarah masyayikh

Ust. Ahmad Fauzi, ketua keamanan PPRU 1 Putra mengatakan bahwa ziarah masyayikh ini dilakukan pada malam hari agar tidak mengganggu kegiatan santri di pagi harinya.

“Alasan mengapa ziarah (masyayikh) ini dilakukan pada malam hari adalah agar kegiatan santri yang ada pada pagi hari tidak terganggu,” ungkap Ust. Ahmad Fauzi ketika ditemui oleh Tim Media PPRU 1 Putra pada sesaat sesudah pendampingan santri pulang ke pesantren.

Seperti yang telah diketahui bahwa sekolah formal yang berada di sekitar PPRU 1 Putra sudah melaksanakan KBM pada pagi harinya, Sabtu, 30 September 2023.

Ziarah masyayikh kali ini dipimpin langsung oleh ketua divisi ubudiyah, Ust. Ikhwanul Arifin. Ustaz yang berasal dari desa Brongkal, Pagelaran tersebut mendahului dengan tawasul kepada Nabi Muhammad SAW. yang kemudian diikuti dengan para ulama. Setelah tawasul selesai, para santri lantas membaca QS. Yasin yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tahlil.

Setelah tahlil selesai, 300-an santri tersebut kembali ke pesantren dengan pendampingan langsung dari divisi keamanan PPRU 1 Putra[].

*Oleh: Muhammad Farhan (Tim Media PP. Raudlatul Ulum 1 Putra)

Kamis, 28 September 2023

Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana – Oleh: Gus Mus


Kau ini bagaimana
Kau bilang aku merdeka
Kau memilihkan untukku segalanya

Kau suruh aku berpikir
Aku berpikir kau tuduh aku kafir

Aku harus bagaimana
Kau bilang bergeraklah
Aku bergerak kau curigai

Kau bilang jangan banyak tingkah
Aku diam saja kau waspadai

Kau ini bagaimana
Kau suruh aku memegang prinsip
Aku memegang prinsip
Kau tuduh aku kaku

Kau suruh aku toleran
Aku toleran kau bilang aku plin-plan

Aku harus bagaimana
Aku kau suruh maju
Aku maju kau slimpung kakiku

Kau suruh aku bekerja
Aku bekerja kau ganggu aku

Kau ini bagaimana
Kau suruh aku taqwa
Khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa

Kau suruh aku mengikutimu
Langkahmu tak jelas arahnya

Aku harus bagaimana
Aku kau suruh menghormati hukum
Kebijaksanaanmu menyepelekannya

Aku kau suruh berdisiplin
Kau mencontohkan yang lain

Kau ini bagaimana
Kau bilang Tuhan sangat dekat
Kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat

Foto: Ketika Gus Mus berpuisi

Kau bilang kau suka damai

Kau ajak aku setiap hari bertikai

Aku harus bagaimana
Aku kau suruh membangun
Aku membangun kau merusakkannya

Aku kau suruh menabung
Aku menabung kau menghabiskannya

Kau ini bagaimana
Kau suruh aku menggarap sawah
Sawahku kau tanami rumah-rumah

Kau bilang aku harus punya rumah
Aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah

Aku harus bagaimana
Aku kau larang berjudi
Permainan spekulasimu menjadi-jadi

Aku kau suruh bertanggungjawab
Kau sendiri terus berucap Wallahu A’lam bis Showab

Kau ini bagaimana
Aku kau suruh jujur
Aku jujur kau tipu aku

Kau suruh aku sabar
Aku sabar kau injak tengkukku

Aku harus bagaimana
Aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku
Sudah ku pilih kau bertindak sendiri semaumu

Kau bilang kau selalu memikirkanku
Aku sapa saja kau merasa terganggu

Kau ini bagaimana
Kau bilang bicaralah
Aku bicara kau bilang aku ceriwis

Kau bilang jangan banyak bicara
Aku bungkam kau tuduh aku apatis

Aku harus bagaimana
Kau bilang kritiklah
Aku kritik kau marah

Kau bilang carikan alternatifnya
Aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja

Kau ini bagaimana
Aku bilang terserah kau
Kau tak mau

Aku bilang terserah kita
Kau tak suka

Aku bilang terserah aku
Kau memakiku

Kau ini bagaimana
Atau aku harus bagaimana?

Gus Mus, 1987

*Oleh: Dr. (H.C.) KH. Mushtafa Bishri (Penyair, Rais ‘Aam PBNU 2014-2015)