Selasa, 17 Juni 2025

Perkembangan Konflik Israel-Hamas di Palestina

Ilustrasi dan Doa Perang Israel-Hamas Palestina

PPRU 1 News | Konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas di wilayah Palestina kembali memanas, memicu kekhawatiran global akan eskalasi yang lebih luas. Serangan udara, balasan roket, dan korban sipil terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir, menandai babak baru dalam pertikaian yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Komunitas internasional pun kembali menyerukan deeskalasi dan penyelesaian damai di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.


Situasi Kemanusiaan di Gaza: Konflik di Gaza masih berlangsung. Dilaporkan bahwa serangan Israel ke jalan menuju pusat distribusi makanan mengakibatkan 34 warga Gaza tewas. Ada juga laporan mengenai ratusan warga Palestina yang tewas atau terluka saat mencoba mendapatkan bantuan makanan, terutama di Khan Younis.

Operasi Militer Israel di Gaza: Pasukan Israel terus melakukan operasi di Gaza, berfokus pada penghancuran terowongan dan infrastruktur Hamas. Di Khan Younis, terowongan Hamas dilaporkan ditemukan dan disegel di area penemuan jenazah pemimpin Hamas, Mohammed Sinwar.

Gencatan Senjata dan Negosiasi: Negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas mengalami kebuntuan setelah perjanjian tiga tahap yang didasarkan pada resolusi Dewan Keamanan PBB berakhir pada 18 Maret 2025. Israel telah melanjutkan operasi militer dengan alasan Hamas menolak perpanjangan tahap pertama perjanjian. Hamas dilaporkan bersedia mundur dari pemerintahan Gaza namun menolak pelucutan senjata.

Statistik Korban Jiwa: Hingga 4 Juni 2025, sedikitnya 54.607 warga Palestina dilaporkan tewas dan 125.341 terluka. Di Tepi Barat, sekitar 40.000 warga Palestina diperkirakan telah mengungsi akibat operasi militer Israel.


Situasi di kawasan ini tetap sangat kompleks dan tidak stabil, dengan dinamika konflik yang terus berkembang dan saling memengaruhi antara Israel, Iran, dan Palestina.


Eskalasi Konflik Israel-Iran dan Dampaknya di Palestina: Sebuah Tinjauan Objektif

Ilustrasi dan Doa Perang Israel-Iran

PPRU 1 News | Situasi di Timur Tengah menunjukkan peningkatan ketegangan yang signifikan antara Israel dan Iran, dengan dampak lanjutan pada konflik yang berlangsung di Palestina. Perkembangan terkini melibatkan serangkaian serangan balasan dan klaim dari kedua belah pihak. Berikut adalah rangkumannya per-tanggal 18 Juni 2025.


Konflik Israel-Iran: Peningkatan Aksi Militer dan Klaim Korban

Serangan dan Klaim Target: Kedua negara melaporkan telah melakukan serangan rudal. Israel menyatakan telah menargetkan fasilitas produksi rudal di dekat Teheran dan situs peluncuran serta penyimpanan rudal Iran. Iran membalas dengan meluncurkan rudal, termasuk rudal hipersonik Fattah-1, yang dilaporkan menghantam wilayah pusat dan utara Israel, termasuk Tel Aviv, serta memicu sirene peringatan di Dimona, lokasi program nuklir Israel.

Korban dan Kerusakan: Israel mengumumkan setidaknya 24 korban jiwa dan lebih dari 590 luka-luka akibat serangan Iran. Sementara itu, Iran melaporkan lebih dari 240 orang tewas, termasuk 70 perempuan dan anak-anak, akibat serangan Israel. Ribuan bangunan di Israel juga dilaporkan mengalami kerusakan parah.

Klaim Penargetan Tokoh Militer dan Penangkapan: Israel mengklaim telah menewaskan Jenderal Senior Iran Ali Shadmani, yang baru-baru ini ditunjuk sebagai kepala Markas Pusat Khatam al-Anbiya Garda Revolusi Iran. Pihak Iran juga melaporkan penangkapan "tim teroris" yang disebut berafiliasi dengan Israel di dekat Teheran.

Dampak Ekonomi dan Gejolak Pasar: Konflik ini diperkirakan menelan biaya militer langsung hampir $1 miliar per hari bagi Israel. Di pasar global, konflik ini telah menyebabkan penurunan saham dan kenaikan harga minyak.

Perang Psikologis dan Peringatan Evakuasi: Iran dilaporkan mengeluarkan peringatan kepada penduduk Haifa dan Tel Aviv untuk melakukan evakuasi. Mantan Presiden AS Donald Trump juga mendesak warga Teheran untuk mengungsi, dan militer Israel mengeluarkan peringatan evakuasi untuk Distrik 18 Teheran.

Respons Internasional dan Isu Nuklir: Amerika Serikat telah menutup kedutaannya di Yerusalem sebagai langkah keamanan. Presiden Trump menyerukan "penyerahan tanpa syarat" dari Iran. Ada laporan bahwa Iran mengindikasikan akan menyerang pangkalan AS jika Amerika Serikat terlibat dalam konflik. Israel menyatakan bahwa tindakan militernya bertujuan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir, meskipun fasilitas pengayaan uranium Fordo di Iran dilaporkan belum dapat dicapai.

Demikianlah rangkuman perang yang terjadi antara Israel dan Iran per-tanggal 18 Juni 2025. Semoga Allah segera memberikan kemenangan kepada kaum muslim, amin.

Kamis, 13 Maret 2025

Pembiayaan Santri Baru dan Santri Lama PPRU 1 Putra 2025-2026

Gedung PPRU 1 Putra Tampak dari Depan

Pendaftaran Santri Baru PPRU 1 Putra 2025-2026

PEMBIAYAAN

NOMINAL

PENDAFTARAN SANTRI BARU

100.000

INFAK GEDUNG

700.000

SERAGAM PESANTREN

250.000

MAJMUK DAN LAIN-LAIN

200.000

PHBI

200.000

HAFLAH

50.000

HAUL

50.000

SPP/BULAN

400.000

TOTAL

2.000.000

 

Pembiayaan Santri Lama PPRU 1 Putra 2025-2026

PEMBIAYAAN

NOMINAL

PENDAFTARAN ULANG

100.000

PHBI

200.000

HAFLAH

50.000

HAUL

50.000

SPP 2 BULAN (SYAWAL DAN DZULQA’DAH)

700.000

TOTAL

1.100.000

 


Senin, 10 Februari 2025

Pramoedya Ananta Toer, Ayahnya, dan NU Blora: Jejak Pendidikan dan Perjuangan

Pram dan Gus Dur (Foto: Nu Online)

PPRU 1 | M. Toer, ayah dari sastrawan ternama Pramoedya Ananta Toer, adalah sosok inspiratif yang dikenal sebagai pejuang gigih dan aktif dalam berbagai pergerakan. Keterlibatannya dalam organisasi Boedi Oetomo memberikan kontribusi nyata dalam upaya memajukan pendidikan dan kesadaran kebangsaan di Indonesia. Tak hanya itu, jejak perjuangan M. Toer juga terekam dalam aktivitas awal Nahdlatul Ulama (NU) di Blora, di mana beliau turut serta dalam membangun fondasi organisasi yang memiliki dampak besar bagi masyarakat. Dengan demikian, M. Toer tidak hanya menjadi ayah yang hebat bagi Pramoedya Ananta Toer, tetapi juga menjadi tokoh penting dalam sejarah pergerakan di Indonesia.

Klaim Keterlibatan M. Toer dalam NU Blora

M. Toer, ayah dari sastrawan ternama Pramoedya Ananta Toer, dikenal sebagai sosok yang memiliki kontribusi besar dalam berbagai bidang. Tak hanya aktif dalam dunia pendidikan, M. Toer juga dikabarkan terlibat dalam kegiatan keagamaan di Blora. Soesilo Toer, adik dari Pramoedya Ananta Toer, mengungkapkan bahwa ayahnya pernah aktif dalam Nahdlatul Ulama (NU) di Blora pada masa awal berdirinya (1926). Klaim ini tentu saja sangat menarik untuk ditelusuri lebih lanjut, mengingat latar belakang keluarga M. Toer yang santri dan komitmennya terhadap kemajuan masyarakat. Keterlibatan M. Toer dalam NU Blora tentu akan menambah daftar panjang kontribusinya bagi masyarakat dan bangsa.

Sejarah Singkat NU di Blora

NU Cabang Blora, berdasarkan catatan sejarah, baru muncul kepengurusannya pada tahun 1929. Meskipun demikian, aktivitas NU di Blora cukup pesat, terutama dalam bidang pendidikan. Hal ini terbukti dengan berdirinya Madrasah Tarbiyatul Athfal di Jetis, Blora, pada tahun 1929.

Kesamaan Visi: Pendidikan sebagai Kunci Kemajuan

Meskipun belum ada bukti kuat yang secara langsung menghubungkan M. Toer dengan kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU) di Blora, namun ada satu hal yang menjadi benang merah antara keduanya, yaitu cita-cita luhur untuk memajukan dunia pendidikan. M. Toer, dengan semangat perjuangannya, aktif dalam organisasi Boedi Oetomo dan berupaya keras untuk menghidupkan kembali sekolah yang sempat vakum, memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk belajar dan berkembang. Di sisi lain, NU Blora juga menunjukkan komitmen yang sama dengan активно membangun madrasah sebagai sarana pendidikan yang penting bagi masyarakat. Keduanya sama-sama berjuang untuk memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat, meskipun melalui jalur dan cara yang berbeda.

Kesimpulan

Kesimpulannya, artikel ini mengulas keterkaitan antara Pramoedya Ananta Toer, ayahnya (M. Toer), dan NU di Blora. Meskipun belum ada bukti yang kuat mengenai keterlibatan M. Toer dalam kepengurusan NU, kesamaan visi dalam memajukan pendidikan menjadi titik temu penting. Sejarah NU di Blora juga menunjukkan bahwa organisasi ini memiliki komitmen yang kuat terhadap pengembangan pendidikan masyarakat.

Minggu, 02 Februari 2025

Urgensi Pendidikan Santri dalam Penguasaan Ilmu Agama dan Kitab Kuning

Ilustrasi Santri sedang Belajar ke Gurunya

PPRU 1 Opini | Seorang santri idealnya memiliki kecakapan yang tinggi dalam mengaji, karena hal tersebut merupakan esensi utama dari tujuan pendidikan pesantren. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa tugas utama seorang santri adalah memahami, mempelajari, dan mengamalkan ilmu agama, khususnya dalam membaca serta menafsirkan kitab-kitab klasik dan kaidah hukum syariat yang menjadi dasar ajaran Islam. Kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar merupakan kewajiban fundamental yang harus dikuasai oleh setiap santri, bahkan di luar lingkungan pesantren sekalipun. Kendati demikian, pendidikan di pesantren tidak terbatas hanya pada penguasaan Al-Qur’an, tetapi juga mencakup pendalaman ilmu agama lainnya, termasuk kajian terhadap kitab-kitab kuning yang kaya akan wawasan keislaman.

Meskipun tidak semua santri diharuskan menjadi ahli dalam kitab kuning, memiliki pemahaman dasar terhadapnya tetaplah penting. Kitab kuning merupakan salah satu sumber utama dalam mempelajari hukum-hukum Islam serta tradisi keilmuan yang diwariskan oleh para ulama terdahulu. Oleh karena itu, santri yang mampu memahami kitab kuning dapat dikatakan telah mencapai suatu pencapaian akademik yang signifikan, meskipun tidak harus sampai pada tingkat penguasaan yang mendalam.

Dalam proses pembelajaran, setiap santri perlu menetapkan target yang tinggi agar dapat mengoptimalkan potensi akademik dan spiritualnya. Penetapan target yang tinggi memiliki dampak strategis, karena meskipun tidak mencapai tujuan secara sempurna, mereka tetap memperoleh banyak manfaat dan wawasan. Sebaliknya, apabila target yang ditetapkan terlalu rendah, maka potensi perkembangan akademik dan intelektual santri menjadi terbatas, sehingga mereka berisiko tidak mengalami kemajuan yang signifikan dalam keilmuannya.

Dengan menetapkan target akademik yang tinggi, seorang santri tidak hanya memenuhi kewajibannya dalam menguasai Al-Qur’an dan kitab kuning, tetapi juga mempersiapkan diri untuk berkontribusi secara signifikan dalam kehidupan bermasyarakat. Santri yang memiliki wawasan luas akan mampu menghadapi tantangan di masa depan dan memberikan kontribusi positif bagi umat, bangsa, dan agama. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap santri untuk memiliki visi yang besar dalam menuntut ilmu, karena dengan orientasi yang jelas dan target yang tinggi, mereka akan lebih terarah dalam mencapai prestasi akademik dan spiritual yang membanggakan.