![]() |
Ilustrasi dan Doa Perang Israel-Hamas Palestina |
PPRU 1 News | Konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas di wilayah
Palestina kembali memanas, memicu kekhawatiran global akan eskalasi yang lebih
luas. Serangan udara, balasan roket, dan korban sipil terus meningkat dalam
beberapa pekan terakhir, menandai babak baru dalam pertikaian yang telah
berlangsung selama puluhan tahun. Komunitas internasional pun kembali
menyerukan deeskalasi dan penyelesaian damai di tengah meningkatnya ketegangan
di kawasan tersebut.
Situasi Kemanusiaan di Gaza: Konflik di Gaza masih berlangsung.
Dilaporkan bahwa serangan Israel ke jalan menuju pusat distribusi makanan
mengakibatkan 34 warga Gaza tewas. Ada juga laporan mengenai ratusan warga
Palestina yang tewas atau terluka saat mencoba mendapatkan bantuan makanan,
terutama di Khan Younis.
Operasi Militer Israel di Gaza: Pasukan Israel terus melakukan
operasi di Gaza, berfokus pada penghancuran terowongan dan infrastruktur Hamas.
Di Khan Younis, terowongan Hamas dilaporkan ditemukan dan disegel di area
penemuan jenazah pemimpin Hamas, Mohammed Sinwar.
Gencatan Senjata dan Negosiasi: Negosiasi gencatan senjata antara
Israel dan Hamas mengalami kebuntuan setelah perjanjian tiga tahap yang
didasarkan pada resolusi Dewan Keamanan PBB berakhir pada 18 Maret 2025. Israel
telah melanjutkan operasi militer dengan alasan Hamas menolak perpanjangan
tahap pertama perjanjian. Hamas dilaporkan bersedia mundur dari pemerintahan
Gaza namun menolak pelucutan senjata.
Statistik Korban Jiwa: Hingga 4 Juni 2025, sedikitnya 54.607 warga Palestina dilaporkan
tewas dan 125.341 terluka. Di Tepi Barat, sekitar 40.000 warga Palestina
diperkirakan telah mengungsi akibat operasi militer Israel.
Situasi di kawasan ini tetap sangat kompleks dan tidak stabil,
dengan dinamika konflik yang terus berkembang dan saling memengaruhi antara
Israel, Iran, dan Palestina.
0 comments: