Jumat, 15 Januari 2016

Haul Akbar Ke-29 al-Marhum Hadratussyaikh KH. Yahya Syabrowi

Jumat [15/01/2016], Dewan Pengasuh Raudlatul Ulum 1, setelah mengadakan rangkaian rapat. Tahun ini mengadakan acara Haul Akbar Ke-29, al-Marhum al-Maghfurlah KH. Yahya Syabrowi [Pendiri Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1]. Berbagai macam acara untuk meramaikan dan mendukung Haul Akbar pun direncanakan. 
Haul Akbar Ke-29 al-Marhum Hadratussyaikh KH. Yahya Syabrowi

Guz. Muhammad Adib selaku Ketua Panitia, dalam beberapa kesempatan menegaskan "Acara Haul Akabar tahun ini InsyaAllah akan ramai dihadiri masyarakat, karena sudah direncanakan para alumni dari Kalimantan Barat juga dijadwalkan akan ikut hadir"

Berbagai macam rangkaian pra Haul juga telah dipersiapan. setidaknya ada enam pra acara, yang dimulai dari hari jumat Malam. berikut list Acara Haul Akbar ke-29 secara keseluruhan :
  1. Seminar Aswaja, yang dilaksanakan pada hari Jumat malam sabtu. Pukul 20:00 WIB, tempat acara Aula PPRU  Putra.
  2. Bahstul Masail, yang dilaksanakan atas kerjasama Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 dengan LBMNU [Lembaga Bahtsul Masail Nahdhatul Ulama] Kab. Malang. pada hari Sabtu pagi, jam 08:00 WIB, di Aula PPRU 1
  3. Hataman al-Quran, di tiga titik tempat di desa ganjaran, pada hari Sabtu Pagi sampai selesai
  4. Tahlil dan Maulid Nabi Muhammad Saw. dilaksanakan pada Sabtu Malam Ahad, di Mushalla PPRU 1 Putra.
  5. Temu Kangen Alumni PPRU 1, dilaksanakan pada hari Ahad pagi, Jam 08:00 WIB - 10:00 WIB, di Aula PPRU 1 Putra.
  6. Ziarah Makam KH. Yahya Syabrowi, pada hari Ahad, jam 10:30 WIB sampai Dzuhur. [ rencananya para alumni akan bersama-sama ziarah makam KH. Yahya Syabrowi, dengan berjalan kaki]
Guz. Abdurrohim selaku sekretaris panitia, sangat menghimbau kepada seluruh Alumni PPRU 1, Wali santri dan simpatisan untuk ikut serta dalam acara haul yang rencananya akan diadakan setiap tiga tahun sekali ini. Pada Haul kali ini rencananya akan dihadiri oleh KH. Prof. Dr. Muhammad Tholhah Hasan [Mantan Menteri Agama RI], Drs. Saifullah Yusuf [Wakil Gubernur Jawa Timur], serta beberapa aparat pemerintah lainnya. [red]

Senin, 09 November 2015

Keturunan Syaikh Abdul Qadir Jailani Kunjungi PPRU 1

Syaikh Dr. Muhammad Fadhil al-Jailani
Saat memimpin Ijazah Shalawat di PPRU 1
Kamis [5/11/2015], Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran untuk kesekian kalinya kedatangan seorang ulama terkemuka, Beliau adalah Dr. Syaikh Muhammad Fadhil al-Jailani dari Turki. Rombongan datang sekitar pukul 01:00 WIB, setelah shalat dhuhur. Walaupun kedatangannya sempat molor 1 jam dari jadwal yakni pukul 12:00 WIb namun hal tersebut tidak menyurutkan antusias dan semangat para undangan dan santri untuk mendapatkan Ijazah sekaligus Taushiyah keturunan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani yang ke-25 ini.
Syaikh Dr. Muhammad Fadhil al-Jailani
Saat bersama dewan pengasuh PPRU 1

Bertempat di Mushalla PPRU 1 Ganjaran, acara yang diawali pemaparan sekilas biografi Dr. Muhammad Fadhil al-Jailani, oleh salah seorang pendamping sekaligus muridnya yang berasal dari Indonesia. Selanjutnya, Syaikh Dr. Muhammad Fadhil al-Jailani memberikan Taushiyah, yang diambil dari sejarah Syaikh Abdul Qadir al-Jailani. 
Syaikh Dr. Muhammad Fadhil al-Jailani
Bersama Pengasuh dan Pimpinan IAI al-Qolam

Dalam kesempatan ini, ulama yang terkenal dengan semangatnya mengumpulkan manuskrip Syaikh Abdul Qadir al-Jailani (hingga saat ini telah ditemukan sekitar 28 karya Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, dengan 14 diantaranya telah diterbitkan) tersebut sempat memberikan Ijazah kitab-kitab dan Shalawat Syaikh Abdul Qadir al-Jailani . berikut bacaan shalawatnya :

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد

Dalam keterangannya beliau menjelaskan, bahwa seringkali masyarakat banyak melupakan Lafadz wa sallim dalam bershalawat, padahal dalam al-Quran Allah swt. bukan hanya memerintahkan umat Islam untuk bershalawat namun juga membaca salam kepadanya.
Syaikh Dr. Muhammad Fadhil al-Jailani
Bersama Ny. Hj. Mamnunah Yahya

Antusias para tamu undangan dan para santri semakin terasa ketika Dr. Muhammad Fadhil al-Jailani 
memimpin pembacaan doa, serentak para hadirin mengucapkan amin dengan sangat lantang, atas perintah syaikh. Akhirnya acara yang diadakan atas kerjasama Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 dan IAI al-Qolam ini, ditutup dengan prosesi bersalaman dengan syaikh oleh seluruh hadirin, yang dilanjutkan dengan ramah di dalem kasepuhan Almr. KH. Yahya Syabrowi. [red]

Selasa, 20 Oktober 2015

PPRU 1, Adakan Pelatihan Ilmu Falak

Dari Kanan : Guz. Abdurrohim [Kepala Pesantren], H. Fathullah [DPR Prov. Jatim]
Guz. Shofiyullah [ Pemateri I, Ket, LFNU] H. Anas [ Ket. KUA. Kec. Gondanglegi]
H. Bibit Purapto [ Ketua PCNU Kab. Malang], Guz. Zubaidi [Pemateri II, Wakil LFNU]
Guz. Abdurrahman Said [ Wakil II, Rektor IAI Al-Qolam], Guz. Nashihuddin Khozin [Perwakilan Keluarga Dalem PPRU 1]

[Ahad, 18/10/2015]. Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 mengadakan pelatihan Ilmu Falak. Acara yang diselenggarakan di Aula PPRU 1 Putra ini, bertujuan untuk memperkenalkan Ilmu yang pasalnya saat ini tidak banyak minat oleh kalangan masyarakat. KH. Madarik Yahya, sebagai perwakilan dari dewan pengasuh, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kegiatan keilmuan sepertihalnya pelatihan yang diadakan oleh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 ini. Hal senada juga ditegaskan oleh Ketua KUA Kec. Gondanglegi, H. Anas.

Selain itu, H. Bibit Suprapto selaku Ketua PCNU Kab. malang juga memberikan sambutan, dan beliau juga menyatakan pentingnya peran pesantren dalam menumbuhkan faham-faham Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, tidak terkecuali Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1, yang mana pendirinya yakni KH. Yahya Syabrowi pernah tercatat sebagai Musytasyar PCNU Kab. Malang.

Pelatihan ini seyogyanya berlangsung atas kerjasama berbagai pihak yakni, DIVISI Ta'limiyah PPRU 1 Putra, MADIN [Madrasah Diniyah] PPRU 1 Putra, IAI Al-Qolam, LFNU [Lajnah Falakiyah NU], Pemerintah Kabupaten, dan KUA [Kantor Urusan Agama] Kec. Gondanglegi, dan PCNU Kab. Malang.

Sebelum pelatihan, H. Fathullah selaku DPR Provinsi alas PKB, juga memberikan seminar kebangsaan dan Ke-NU-an, beliau memaparkan realita kondisi masyarakat khususnya dijawa timur, serta peran penting pondok pesantren dalam membina akhlak generasi bangsa. 
Guz. Shofiyullah Saat memberikan Materi Pelatihan

Hadir dalam pelatihan Ilmu Falak ini, Pemateri pertama, Guz. Shofiyullah [ Ketua Lajnah Falakiyah NU], dan Pemateri Guz. Zubaidi [Wakil Lajnah Falakiyah NU].  Acara ini terbagi menjadi dua season. yang mana keduanya, sama-sama memberikan materi pelatihan seputar cara perhitungan Awal Bulan Hijriyah.

Antusiasme para peserta nampak sekali, hal ini terbukti dengan hadirnya para peserta dari berbagai delegasi, termasuk lembaga pondok pesantren yang berada di Desa Ganjaran. Guz. Abdurrohim Said, selaku kepala pesantren, dalam keterangannya, berterimakasih kepada berbagai pihak, khususnya panitia pelaksana, dan diharapkan kegiatan ini terus berlanjut dikemudian hari [red]

Senin, 28 September 2015

Pak Mudi, Jalan Berliku Pengairan di PPRU I

Pengadaan sumber air baru dengan memasang Pipa air yang menghubungkan tandon air desa Sumberjaya-PPRU I Ganjaran, telah rampung pengerjaannya. Nama Mahmudi tidak dapat dilepaskan di balik suksesnya pengerjaan ini. Berikut hasil wawancara reporter Akhbar dengan beliau.  

Sebagaimana kita tahu, sumber air yang digunakan untuk kebutuhan santri di pondok pesantren Raudlatul Ulum I ganjaran berasal dari dua tempat. Pertama, berasal dari sungai putat sebagai sumber utama untuk memenuhi  kebutuhan mandi, mencuci, dan buang hajat. Kedua,  berasal dari desa Bulupitu yang menggunakan tekhnologi Pompa Hidram Dongki Air. Untuk informasi, Pompa Hidram Dongki Air adalah salah satu jenis pompa air yang bekerja tidak menggunakan tenaga listrik atau bahan bakar (bensin atau minyak diesel), tetapi Pompa ini dapat bekerja karena dijalankan oleh tenaga air itu sendiri. Nah, air dari sumber yang kedua ini, di PPRU I dialokasikan untuk kebutuhan minum dan wudu, dan sebagai ganti jika sumber pertama kering. 

Sejak awal  sumber air yang berada di desa Putat, sebagai sumber  air utama di pesantren,  berasal dari  danau yang berada di Kecamatan Kedung Kandang. Pembagian aliran airnya ditangani langsung oleh Dinas PU Pengairan Provinsi Jawa Timur. Di antara daerah aliran air dari danau tersebut adalah Sungai Putat. 

Dari sungai Putat ini, pengaliran air digilir kearah selatan jalur Putat–Gondanglegi serta daerah sekitarnya, dan jalur barat Putat-Ganjaran, setiap minggu sekali. Saat air dari Putat dialirkan ke jalur Putat-Gondanglegi, aliran air jalur Putat-Ganjaran terhenti. Imbasnya, kebutuhan untuk  mandi santri di pondok pesantren Raudlatul Ulum I Ganjaran tidak terpenuhi.  Di saat seperti ini, sumber air yang kedua dari desa  Bulupitu difungsikan untuk meminimalisir kekurangan air di pesantren ini. Namun, dengan daya alir yang minimal, sumber dari desa Bulupitu hanya dapat membantu 25% persediaan air dibanding sumber dari sungai putat.  Kekurangan air pun belum terpenuhi secara maksimal. Dan hal ini terjadi setidak-tidaknya setiap satu minggu sekali. 

Pada tahun 2012 Dinas PU Pengairan Provinsi Jawa Timur mengeluarkan kebijakan perbaikan Pengelolaan Irigasi dan Bangunan Pengairan di Wilayah UPT PSDA di Malang sebagai tindak lanjut dari PELITA ( Pembangunan Lima Tahun) oleh pemerintah pusat. Sehingga ditahun-tahun tersebut  selama pengerjaan sarana-prasaran dilangsungkan, pembagian air tersendat . Ironisnya, pengerjaan tersebut sampai saat ini belum rampung terselesaikan. Dan kekurangan air di pesantren semakin sering  terjadi. 

Nah, melihat hal itu Gus Abdul Mannan Qoffal, Kepala SMK Al-Khozini mempunyai usulan  untuk menambah sumber air dengan bekerja sama dengan HIPAM (Himpunan Pemakaian Air Minum) yang dikelola oleh masyarakat Ganjaran,  sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan air di pondok pesantren yang didirikan oleh KH. Yahya Syabrowi ini.  Kerja samapun berlanjut pada hitam diatas putih. 

Kemudian, dalam realisasinya tentu akan berhubungan dengan Pengurus Pengairan PPRU I Luar, yang saat ini diketuai oleh Mahmudi Ihsan, tanpa mengenyampingkan pihak lain yang terkait. Mulai dari proses kerjasama sampai pelaksanaan penyambungan pipa air, memakan waktu  15 hari. Sebagai puncaknya, pada hari Minggu (13/9) kemaren, penyambungan pipa tandon air Sumberjaya, PPRU I Ganjaran dengan jarak sekitar 1.300 m, telah selesai dilaksanakan. 

Nah, untuk mengetahui lebih jelas tentang proyek tersebut, di malam 8 September 2015, kami mendatangi pria yang dikenal dengan sapaan bapak Mahmudi tersebut. Di rumahnya, yang terletak sebelah barat--sekitar 150 m--dari lokasi pondok pesantren Raudlatul Ulum I, kami disambut ramah dengan senyum khas santri. “Saya sudah mau tidur tadi, mau keluar rumah suhunya dingin, eh ternyata ada tamu,” sambut pria kelahiran Ganjaran tersebut, seraya memperbaiki letak kaos kakinya setelah mempersilahkan kami duduk di sofa warna coklat tua. Di ruangan seukuran 2,8 X 3 ini kami saling bercengkrama tentang kesehatan  keadaannya sekeluarga sebagai dialog pembuka. 

Dari data yang didapat, mulai awal sampai pelaksanaan penyambungan pipa air, proyek tersebut dapat menghabiskan dana sekitar 35 juta rupiah. Biaya terbesar proyek tersebut di alokasikan untuk pembelian pipa air yang menyambungkan tandon air HIPSAM-PPRU I dan SMK Al-Khozini dengan jarak 1.300 m. Totalnya, 22 juta rupiah digelontorkan untuk pipa air, sedangkan sisanya untuk biaya operasional dan konsumsi simpatisan yang turut dalam pengerjaan. 

Tidak lama kemudian satu gelas besar penuh dengan air kopi panas  disuguhkan kepada kami. ”Ayo diminum, biar badannya hangat,“ katanya. Sambil menikmati suguhan kopi,  kami mengatakan maksud kedatangan kami untuk mewawancarai  pria dengan nama panggilan pak Mudi ini, tentang manfaat proyek tersebut. “ jika  proyek ini selesai dan dapat difungsikan, air dari Sumber Jaya  dapat menggantikan  50% kebutuhan saat sumber air dari putat tidak mengalir,” tutur pria kelahiran 26 September 1970 tersebut dengan bahasa Madura. 

Pak Mudi menambahkan, setelah proyek penambahan sumber air tersebut  selesai, sumber baru tersebut  posisinya sebagai cadangan jika sumber dari putat tidak mengalir, dan dalam pemfungsiannya harus mengeluarkan biaya kepada HIPSAL. “Santri sebaiknya lebih hemat dalam pemakaian dan bersabar jika sewaktu-waktu air mati,” pesan pria yang juga membantu mengajar di pondok pesantren saat ini,  kepada kami saat diwawancarai. 

Kiprah pria kelahiran Ganjaran ini sebenarnya bermula saat beliau bergabung dengan pengurus Pengairan Luar pondok dari kalangan alumni yang berada di sekitar pesantren pada tahun 2011 setelah  boyong dari pondok pesantren Raudlatul Ulum I tahun 1997. Saat itu, bidang ini diketuai oleh bapak dengan inisial NK. Setelah berjalan satu tahun bergabung di petugas pengairan ini, melalui rapat yayasan  KH. Yahya Syabrowi, pada tahun 2012 beliau diangkat sebagai ketua Pengairan tersebut, karena dipandang kinerjanya bagus. 

Selama menjabat sebagai ketua pengairan tersebut, ada beberapa proyek yang telah dia laksanakan. Di antaranya bangunan-bangunan  kecil di dalem pengasuh, pondok putri, pembangunan tandon air di putat, dan pada tahun 2013 proyek Sanitasi yang telah menghabiskan dana 150 juta. 

Di balik kesuksesan tersebut, saat ditanya darimana pengalaman tentang bangunan dan pengairan tersebut didapat? Beliau menjawab dengan sederhana, “Saya tidak pernah belajar tentang itu. Cuma dulu, saat berada di pesantren semua saya kerjakan. Ada pembangunan saya turut membantu, saat ada pekerjaan untuk pengairan saya bantu. Dan hal itu, saya lanjutkan ketika dipercaya menjadi pengurus pesantren di bidang pengairan,” tutur alumni yang pernah menjabat Keamanan Pesantren tersebut.[] 

Reporter: Yusroful Kholili | Foto: Mukhlis

Kamis, 27 Agustus 2015

MA'RUFI : Diawali Dengan Niat Baik, Akan Diakhiri Dengan Hasil Yang Baik

Kamis [27/08/2015], Akhirnya MA'RUFI (Masa Ta'aruf Santri) resmi ditutup. sesuai jadwal yang direncanakan, acara penutupan MA'RUFI ini dilaksanakan di Aula PPRU 1 Putra. Hadir pada acara tersebut, Kepala Pesantren, Wakil, beserta Staf pengurus pesantren.
Ketua Panitia MA'RUFI, Wakil Kepala Pesantren, dan Kepala Pesantren


Dalam sambutannya, Guz. Abdurrohim Said, selaku Kepala Pesantren menekankan kepada para santri baru, agar senantiasa ingat pesan dan materi yang telah disampaikan mulai dari tahap pertama, sampai tahap akhir. Hal ini bertujuan agar santri tetap dapat istiqamah di pesantren, dalam menjalankan perannya sebagai Thalib al-Ilmi, yang mengharapkan barokah dan manfaatnya.

Beliau juga berharap, para santri baru yang telah mengikuti MA'RUFI, akan mencapai segala cita-citanya, menjadi insan yang bertakwa dan berkahlakul karimah, sehingga dapat mewarnai masyarakatnya, kelak ketika sudah kembali kerumah masing-masing. "Jika diawali dengan niat baik, InsyaAllah akan diakhiri dengan husnul khatimah (akhir yang baik pula)" tegasnya, hal ini seperti perkataan ulama :

من أشرقت بدايته أشرقت نهايتة

"Barang siapa yang bersinar pada awalnya, maka akan mendapatkan akhir yang bersinar pula"

Pada kesempatan kali ini, juga disampaikan pemantapan Akhlakul Karimah, oleh Wakil Kepala Pesantren, Ust. Khairan Halim. Beliau menekannkan kembali pentingnya Akhlakul Karimah bagi seorang santri, khususnya santri baru.
Santri Baru Bersalaman Dengan Kepala Pesantren dan Pengurus

Tidak lupa, dalam acara ini juga ditampilkan video profil pondok pesantren Raudltaul Ulum 1 Ganjaran, dan video yang menampilkan galeri kegiatan MA'RUFI. Dan acara ini pun diakhiri dengan pembacaan doa bersama, serta diikuti proses bersalaman dengan pengurus [red].

Video Galeri Kegiatan MA'RUFI PPRU 1 PUTRA 1436 H


video Lucu Galeri Kegiatan MA'RUFI 1436 H