Sabtu, 03 Februari 2024

Rapat Pengurus Pusat PPRU 1 Bahas Evaluasi dan Persiapan Menuju Liburan

 

PPRU 1 News | Sabtu (3/2), Pengurus Pusat PPRU 1 Putra menggelar rapat di aula PPRU 1 Putra setelah salat Isya. Rapat yang dipimpin oleh Pengurus Pusat PPRU 1 Putra membahas sejumlah isu strategis, termasuk evaluasi kinerja, persiapan liburan, Faqro-U, Haflah, dan tugas Ramadhan.

Rapat dimulai dengan pembahasan evaluasi kinerja PPRU 1 Putra dalam beberapa bulan terakhir. Pihak pengurus pusat membahas pencapaian serta identifikasi area yang memerlukan perbaikan. Diskusi yang konstruktif ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas organisasi ke depannya.

Salah satu fokus utama dalam rapat adalah persiapan menuju liburan. Para pengurus pusat bersama-sama merancang agenda kegiatan yang menarik untuk memastikan santri PPRU 1 Putra dapat mengisi waktu liburan dengan kegiatan positif dan bermanfaat; dengan kegiatan utamanya berupa ngaji kilatan yang akan dibacakan oleh dewan pengasuh PPRU 1.

Pembahasan Faqro-U juga menjadi salah satu poin utama dalam rapat. Para pengurus memaparkan rencana dan strategi untuk mengembangkan Faqro-u sebagai sarana pendidikan dan pembinaan yang lebih baik bagi anggota PPRU 1 Putra.

Gus Zamzami, coordinator pengurus yang turut hadir dalam rapat, memberikan pandangan dan masukan berharga terkait kriteria santri yang akan tugas Ramadhan. Tugas Ramadhan, sebagai bentuk pengabdian dan amal ibadah, juga menjadi perhatian serius dalam rapat ini.

Rapat ini dihadiri oleh seluruh pengurus pusat PPRU 1 Putra dan diakhiri dengan kesepakatan bersama terkait langkah-langkah lanjutan yang akan diambil oleh PPRU 1 Putra.

Rabu, 31 Januari 2024

Penjelasan Surah Al-'Alaq yang Dikutip KH Miftachul Akhyar dalam Sambutan Puncak Harlah 101 NU

PPRU 1 News | Dalam sambutan pidato pada Puncak Harlah NU Ke-101 di UNU Yogyakarta, Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menyoroti pentingnya umat Islam, khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU), untuk menjadi umat yang "iqra" atau membaca. Iqra, menurutnya, tidak hanya merujuk pada membaca tulisan, tetapi juga mencakup kemampuan membaca tanda-tanda alam.

KH Miftachul Akhyar mengutip firman Allah dalam Surah Al-'Alaq ayat 1-5 sebagai dasar untuk pesannya. Firman Allah tersebut menekankan perintah membaca yang ditujukan kepada seluruh umat manusia, termasuk umat Islam. Iqra di sini bukan hanya membaca tulisan, melainkan juga kemampuan membaca tanda-tanda alam (kauniyah).

Dalam ayat 1-5 Surah Al-'Alaq, Allah mengajarkan manusia untuk beriman kepada-Nya, menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dan iman adalah dua aspek yang tak terpisahkan. Iman tanpa ilmu pengetahuan akan menjadi lemah, sementara ilmu pengetahuan tanpa iman bisa menjadi sia-sia. Umat Islam diingatkan untuk mencapai keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan iman, di mana ilmu pengetahuan digunakan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah.

Surah Al-'Alaq disebut sebagai surat Iqra' yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Menurut penjelasan dari Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar, surat ini membawa pesan tentang asal usul kejadian manusia dari darah yang segumpal menjadi makhluk yang dimuliakan dengan ilmu dan pengetahuan. Ilmu dan pengetahuan, sebagaimana ditekankan dalam ayat 1-5, dapat diperoleh melalui membaca dan menulis.

Pentingnya membaca dan menulis juga ditekankan oleh Syekh Dr. Wahbah Az-Zuhaili, yang menyatakan bahwa Surah Al-'Alaq mengajarkan tentang hikmah Allah dalam menciptakan manusia dari keadaan lemah menuju kekuatan. Melalui membaca dan menulis, manusia dapat berkembang dan memperoleh pengetahuan serta keterampilan untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Penekanan pada membaca, menulis, ilmu pengetahuan, dan iman dalam sambutan KH Miftachul Akhyar memperkuat pesan tentang pentingnya pendidikan, pengembangan diri, dan mencari ilmu pengetahuan sebagai bentuk pengabdian kepada Allah.

 

Cerita Jokowi Lobi Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Presiden UEA untuk UNU Yogyakarta

PPRU 1 News | Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan perjuangannya dalam meyakinkan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Syekh Mohammed bin Zayed al-Nahyan untuk mendukung pembangunan UNU Yogyakarta. Pernyataan ini disampaikan dalam peringatan Hari Lahir Ke-101 Nahdlatul Ulama (NU) di UNU Yogyakarta pada Rabu, 31 Januari 2024.

Setelah disepakati bahwa UNU Yogyakarta akan menjadi lokomotif pendidikan tinggi NU, Jokowi bertemu dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk meminta lahan pembangunan kampus. Pada saat itu, Sultan Hamengkubuwono X menyatakan ketersediaan lahan di Jalur Ring Road Yogyakarta, meskipun hanya sekitar 1 hektar. Jokowi dengan optimis menjawab bahwa 1 hektar sudah cukup dan pembangunan dapat dimulai.

Setelah mendapatkan kepastian lahan, Jokowi segera menugaskan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadi Tjahjanto untuk menyusun anggaran pembangunan UNU Yogyakarta. Pembangunan dilakukan ke atas karena keterbatasan lahan.

Jokowi juga berbagi kisah pertemuannya dengan Presiden UEA Syekh Mohammed bin Zayed al Nahyan. Ia menyampaikan keinginan Indonesia untuk memiliki kampus yang fokus pada pengembangan kecerdasan buatan, sejalan dengan yang dimiliki UEA. Syekh Al Nahyan dengan antusias merespons dan bersedia membantu tidak hanya dalam hal perkuliahan, tetapi juga menyumbangkan gedung dan memberikan beasiswa serta dosen untuk penelitian di bidang masyarakat masa depan, bioteknologi, dan kecerdasan buatan.

Jokowi menekankan bahwa gedung UNU Yogyakarta harus memiliki sembilan lantai, mengacu pada sembilan bintang NU yang mencerminkan Walisongo. Selain itu, ia menyatakan pentingnya fokus pada pengembangan ilmu pengetahuan strategis, termasuk bioteknologi dan kecerdasan buatan, di mana UNU Yogyakarta telah melakukan lompatan besar ke depan.

 

Pembangunan College of Future Studies di UNU Yogyakarta Resmi Dimulai

 

PPRU 1 News | Pada Rabu (31/1) dimulai secara resmi pembangunan Mohammed Bin Zayed (MBZ) College of Future Studies di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menyatakan bahwa dimulainya proyek ini akan membuat UNU Yogyakarta menjadi kampus masa depan.

Gus Yahya menyampaikan pernyataannya ini dalam Resepsi Hari Lahir Ke-101 Nahdlatul Ulama (NU) di UNU Yogyakarta. Proses dimulainya pembangunan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Rektor MBZ University for Humanities, Khalifa Mubarak Al Dhaheri, dan Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita Pudjibudojo.

Acara kemudian dilanjutkan dengan seremoni penyerahan maket tiga dimensi bangunan Gedung MBZ College of Future Studies dari Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA), Suhail Mohammed Al Mazroei, kepada Ketum PBNU, Gus Yahya.

Sebagai bagian dari perayaan kick-off pembangunan, ditampilkan juga video futuristik yang merepresentasikan gambaran masa depan dan persahabatan antara Indonesia dan UEA.

Gus Yahya menyatakan harapannya bahwa dengan dibangunnya MBZ College of Future Studies, NU dapat lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Ia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap pembelajaran di UNU Yogyakarta yang mencakup topik-topik canggih seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence), robotik, bitcoin, reksadana, saham, dan investasi.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya mengakui bahwa pengembangan UNU Yogyakarta yang diselesaikan dalam dua tahun terakhir merupakan lompatan besar bagi Universitas Nahdlatul Ulama. Ia menyebut bahwa wajah baru universitas ini, yang seharusnya baru terlihat dalam 50 tahun, sudah dapat terlihat dalam waktu singkat tersebut.

 

Jokowi Dorong UNU Yogyakarta sebagai Lokomotif Kemajuan Pendidikan Tinggi NU

PPRU 1 News | Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), memberikan dorongan kuat untuk Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta menjadi lokomotif kemajuan pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama (NU) secara nasional. Pernyataan ini disampaikan saat peringatan Hari Lahir Ke-101 NU dan peresmian Gedung Terpadu Kampus UNU Yogyakarta pada Rabu, 31 Januari 2024.

Jokowi menceritakan bahwa pada bulan Januari 2020, dirinya menerima surat permohonan dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Yogyakarta dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait pembangunan Kampus UNU Yogyakarta. Alasannya adalah keinginan NU memiliki universitas yang mampu bersaing dengan universitas lain yang sudah mapan.

Presiden menyampaikan persetujuannya untuk membantu, tetapi dengan syarat bahwa UNU Yogyakarta harus didesain untuk menjadi luar biasa dan menjadi pusat lompatan kemajuan pendidikan tinggi NU di seluruh Indonesia.

"Singkatnya ide UNU Jogja ini menjadi lokomotif kemajuan pendidikan NU itu disepakati. Kita sepakat saat itu. Bulan Agustus 2020, kita mulai melangkah," terang Jokowi.

Dalam pidatonya, Jokowi menegaskan bahwa keunggulan UNU Yogyakarta tidak hanya terletak pada gedung fisiknya, melainkan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia memuji mahasiswa UNU Yogyakarta yang belajar mengenai berbagai topik seperti robotik, bitcoin, reksadana, saham, investasi, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Menurut Jokowi, UNU Yogyakarta harus fokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menjadi pusat keunggulan pendidikan yang mencetak intelektual Nahdliyin yang kompetitif di dunia profesional dan sukses sebagai entrepreneur.

Presiden juga mengapresiasi inisiatif untuk membangun MBZ College of Future Studies, sebuah sekolah pascasarjana dengan fokus kajian masa depan. Ia berharap UNU Yogyakarta menjadi pusat inovasi dan siap menyongsong masa depan.

Taujihat KH Miftachul Akhyar dalam Harlah Ke-101 NU: Menapaki Abad Kedua dengan Ilmu dan Kebenaran

PPRU 1 News | Dalam rangka peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-101 Nahdlatul Ulama (NU), Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar memberikan taujihat atau pengarahan di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. Pemimpin tertinggi NU ini menyampaikan pandangannya tentang memasuki abad kedua dengan membawa ilmu dan kebenaran sebagai pilar utama.

Dalam taujihatnya, KH Miftachul Akhyar mengawali dengan menyebutkan bahwa kelahiran Nahdlatul Ulama ibarat percikkan cahaya yang telah membawa pencerahan bagi umat. Ia menekankan bahwa NU, seperti yang tertuang dalam Quran, adalah sumber pengetahuan yang jelas dan luar biasa. Dalam konteks ini, NU diibaratkan sebagai minyak yang telah cukup untuk menjadi penerang bagi sekitarnya, baik secara fisik maupun spiritual.

KH Miftachul Akhyar optimis bahwa NU, yang memasuki abad kedua, dapat mencapai prestasi terbaik. Dia memberikan apresiasi atas peresmian UNU Yogyakarta pada hari itu, sebuah inisiatif yang diharapkan dapat menghasilkan kader-kader terbaik yang mampu menyebarkan ilmu pengetahuan yang benar.

Dalam konteks keilmuan, KH Miftachul Akhyar menyebut bahwa ilmu yang dikembangkan di UNU Yogyakarta harus sejalan dengan ajaran Rasulullah SAW. Ia menekankan bahwa kemampuan membaca tidak hanya terbatas pada membaca tulisan, tetapi juga melibatkan pemahaman akan lingkungan, situasi, dan tanda-tanda alam. Selain itu, ia merinci bahwa kemampuan membaca harus selalu diiringi dengan kontrol bismirabbik sebagai pengendali dan pengontrol.

KH Miftachul Akhyar mengutip perintah Iqra' (membaca) dalam Quran sebagai landasan untuk kemampuan membaca dan memahami berbagai aspek kehidupan. Ia menegaskan bahwa umat Muhammad SAW harus memiliki kemampuan tanpa batas dalam mengejar pengetahuan, namun tetap di bawah kendali bismirabbik.

Dalam penutupnya, KH Miftachul Akhyar berharap bahwa NU dapat terus meraih kesuksesan, melahirkan kader-kader terbaik, dan memberikan kontribusi positif untuk dunia dan akhirat. Taujihat ini mencerminkan semangat NU dalam menyongsong masa depan yang cerah dengan membawa ilmu dan kebenaran sebagai pedoman utama.

Gus Yahya Ajak Nahdliyin Berpikir Futuristik dalam Harlah NU yang Ke-101: Menyongsong Masa Depan yang Penuh Harapan

PPRU 1 News | Dalam perayaan Harlah ke-101 Nahdlatul Ulama (NU), Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menginspirasi seluruh warga NU untuk merenungkan masa depan dengan penuh optimisme. Dalam wawancara eksklusif di kanal YouTube NU Online, Gus Yahya mengajak untuk membangun mindset bahwa NU bukan hanya berdaya, tetapi juga harus menjadi kekuatan yang proaktif dalam pembangunan masa depan.

Dengan pesatnya perkembangan zaman, Gus Yahya menyoroti urgensi kesadaran akan masa depan yang mendesak. Dia mengajak untuk memahami bahwa kompleksitas zaman modern membutuhkan persiapan dan pemikiran yang matang. "Kita harus jadi digdaya, memiliki imajinasi tentang masa depan yang dibangun secara mendalam," ungkapnya.

Perayaan Harlah dimulai dengan Istighatsah di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Sleman, Yogyakarta, pada 28 Januari 2023, dan mencapai puncaknya di Universitas NU Yogyakarta pada 31 Januari 2024. Pilihan lokasi ini memiliki makna strategis karena NU Jogja sedang merancang school of future studies, sebuah inisiatif untuk mempersiapkan studi-studi masa depan.

Rangkaian perayaan juga mencakup Konferensi Besar (Konbes) dengan tema "Memacu Kinerja untuk Mengawal Kemenangan Indonesia." Gus Yahya menggarisbawahi peran NU dalam momen krusial yang dihadapi Indonesia, baik secara nasional maupun internasional. "Waktu terus berjalan, dan upaya sungguh-sungguh harus dilakukan agar Indonesia tidak terkalahkan oleh tantangan yang dihadapi," tegasnya.

Semangat yang diusung Gus Yahya dan NU adalah untuk memacu kinerja guna ikut serta dalam memenangkan pertarungan penting yang dihadapi Indonesia saat ini. Harapannya, NU dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan untuk mencapai kemenangan bagi bangsa.

 

Selasa, 30 Januari 2024

Gus Yahya, Ketua Umum PBNU, Mengajak Generasi Muda NU untuk Terus Belajar tentang NU

PPRU 1 News | Gus Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), memberikan sambutan menginspirasi pada acara Istighotsah Harlah Ke-101 NU di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta, Ahad (28/1/2024).

Dalam sambutannya, Gus Yahya memotivasi generasi muda NU, khususnya santri-santri Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, untuk tidak menunda-nunda belajar tentang Nahdlatul Ulama. Ia menekankan bahwa pengetahuan tentang NU adalah kunci untuk melibatkan diri dalam perjuangan besar organisasi ini.

"Saya mengajak seluruh generasi muda Nahdlatul Ulama, khususnya santri-santri Pondok Pesantren Sunan Pandanaran ini, untuk tidak menunda-nunda belajar tentang Nahdlatul Ulama. Karena kalian semua pada saatnya nanti, adalah pemimpin-pemimpin Nahdlatul Ulama," tegas Gus Yahya.

Belajar tentang NU, menurut Gus Yahya, harus menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan generasi muda. Ia mencontohkan Rais ‘Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, yang terus belajar tentang NU hingga saat ini. Gus Yahya memotivasi dengan mengatakan, "Belajarlah tentang Nahdlatul Ulama sejak sekarang dan jangan berhenti belajar sampai kapan pun."

Ajakan ini didasarkan pada wasiat KH Ali Maksum, Rais ‘Aam PBNU 1981-1984, yang menekankan pentingnya memahami NU. Gus Yahya menegaskan bahwa terus-menerus belajar artinya tidak merasa pintar, apalagi merasa lebih pintar dari ulama sekelas KH Miftachul Akhyar.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya juga menekankan bahwa kepemimpinan NU didasarkan pada syariat, dengan institusi syuriyah yang beranggotakan para ulama ahli syariat. Harlah Ke-101 NU dirayakan dengan sejumlah acara, termasuk Konferensi Besar NU di Hotel Melia, Puncak Harlah di Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta, dan peresmian College of Future Studies pada Rabu (31/1/2024).

PPRU 1 Putra Gelar Kontrolan Kamar dalam Upaya Mempertahankan Kesterilan Pondok Pesantren

 

PPRU 1 News | Selasa (30/1) PPRU 1 Putra mengadakan kontrolan kamar yang dipimpin langsung oleh Ust. Fauzi, Ketua Keamanan, dan Gus Zami, Koordinator Keamanan. Kontrolan ini diinisiasi untuk menjaga kesterilan Pondok Pesantren dari barang-barang yang dilarang sesuai aturan pesantren.

Dengan tujuan utama menjaga kebersihan dan ketertiban di lingkungan pondok, kontrolan kamar tersebut menjadi langkah preventif demi memastikan bahwa pesantren tetap bersih dari barang-barang yang tidak sesuai dengan kebijakan pesantren. Ust. Fauzi sebagai ketua keamanan dan Gus Zami sebagai koordinator keamanan memainkan peran kunci dalam mengawasi proses kontrolan ini.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk menciptakan lingkungan pesantren yang kondusif dan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Melalui kontrolan kamar ini, PPRU 1 Putra berkomitmen untuk mempertahankan integritas dan kestereilan pesantren sebagai tempat pembinaan dan pengembangan bagi para santri.

Harlah Ke-101 NU: Gus Yahya Pimpin Istighasah dan Menegaskan Perjuangan Abadi NU hingga Hari Kiamat

PPRU 1 News | Pada perayaan Harlah Ke-101 Nahdlatul Ulama (NU), momentum bersejarah terwujud dalam Istighatsah yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), di Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta. Dalam pidatonya, Gus Yahya mengingatkan bahwa usia 101 tahun NU bukanlah akhir, melainkan awal perjalanan yang panjang. Ia menegaskan semangat perjuangan NU yang dirancang untuk bersifat abadi, menjalani tuntunan agama dan syariat dalam setiap keputusan organisasi.

Dengan penuh ghirah, Gus Yahya menggambarkan NU sebagai penjaga harapan akhirat, didirikan dengan niat murni dan harapan keberkahan di akhirat. Ia menyampaikan bahwa setiap keputusan PBNU didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan agama, menjadikan NU sebagai garda terdepan dalam menjalankan nilai-nilai syariat Islam.

Acara tersebut menjadi lebih berkesan dengan pemotongan tumpeng oleh KH Miftachul Akhyar, menandai komitmen NU dalam terus berjuang demi kemashlahatan umat, kemajuan Islam, negara bangsa Indonesia, dan kemanusiaan secara keseluruhan. Peringatan Harlah Ke-101 NU diwarnai dengan momen penuh makna, di mana harapan, semangat, dan tekad untuk memperjuangkan kebaikan terus tumbuh dan berkembang di kalangan para santri dan jajaran PBNU.

Senin, 29 Januari 2024

Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) di Yogyakarta: Pembahasan Peraturan Perkumpulan dan Pengelolaan Fasilitas Kesehatan

 

PPRU 1 News | Pada Selasa (30/1/2024), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Lahir (Harlah) Ke-101 Nahdlatul Ulama yang berlangsung dari Ahad (28/1/2024) hingga Rabu (31/1/2024).

Konbes NU ini bertujuan untuk membahas dan menyempurnakan sejumlah Peraturan Perkumpulan (Perkum) Pertama, khususnya Perkum NU tentang Pembahasan dan Penetapan Hukum Atas Masalah Keagamaan dan Kemasyarakatan, yang lebih dikenal dengan Bahtsul Masa’il. Ketua Panitia Pelaksana Harlah Ke-101 NU, Syarif Munawi, menyampaikan bahwa peraturan ini akan mengatur dasar, wewenang pembahasan dan penetapan hukum, serta metode dan proses pengambilan keputusan terkait masalah keagamaan dan kemasyarakatan.

Penyempurnaan Perkum juga mencakup pengelolaan fasilitas kesehatan NU di berbagai tingkatan. Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Syarif, menjelaskan bahwa hal ini akan menjadi acuan dalam pengelolaan fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh NU. Konbes NU kali ini juga mencakup pembahasan penyempurnaan Peraturan Perkumpulan NU tentang Permusyawaratan dan Pengukuran Kinerja.

Dalam Konteks lebih luas, Konbes NU merupakan forum permusyawaratan tertinggi setelah Muktamar. Acara ini menjadi momen untuk membicarakan pelaksanaan keputusan-keputusan Muktamar, mengkaji perkembangan, dan memutuskan peraturan perkumpulan. Konbes dihadiri oleh anggota pleno PBNU dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama.

Rangkaian acara Harlah Ke-101 NU juga termasuk Istighatsah di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Bantul, Yogyakarta pada Ahad (28/1/2024); Halaqah Nasional Strategi Peradaban NU di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak pada Senin (29/1/2024); dan Resepsi Peringatan Hari Lahir ke-101 Nahdlatul Ulama di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta pada Rabu (31/1/2024).

Presiden Joko Widodo dan Sri Sultan Hamengkubuwono X dijadwalkan hadir pada puncak acara peresmian gedung UNU Yogyakarta dalam rangkaian perayaan Harlah Ke-101 NU. Sebagai informasi tambahan, Konferensi Besar dalam Anggaran Dasar NU Pasal 22 merupakan salah satu dari permusyawaratan tingkat nasional NU. Dalam Anggaran Rumah Tangga NU pasal 76 dijelaskan, Konbes merupakan forum permusyawaratan tertinggi setelah Muktamar dan dipimpin serta diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Harlah ke-101 NU, Peresmian Galeri Seni Nusantara Akan Dihadiri Gus Mus dan Sujiwo Tejo

 

PPRU 1 News | Dalam rangkaian perayaan Hari Lahir ke-101 Nahdlatul Ulama (NU), Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan meresmikan Galeri Seni Nusantara di Gedung Kampus Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta pada 31 Januari 2024. Acara ini akan dihadiri oleh 24 seniman terkenal tanah air, di antaranya adalah KH Mustofa Bisri (Gus Mus) dan Sujiwo Tejo.

Galeri Seni Nusantara diharapkan akan menjadi tempat inspiratif bagi para seniman, menjadi ruang dialetika untuk diskusi dan perbincangan yang produktif bagi kemajuan bangsa Indonesia. Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita Pudjibudojo, menyatakan bahwa galeri ini akan menjadi pondok teduh bagi para seniman untuk menuangkan gagasan, memantik diskusi, dan membuka ruang dialektika hingga lahirnya inovasi dan polemik kebudayaan baru yang produktif.

Dalam peresmian galeri tersebut, sejumlah seniman ternama seperti Gus Mus, Sujiwo Tejo, Nyoman Nuarta, Husin dari Malaysia, dan banyak lainnya akan turut berpartisipasi. Widya Priyahita Pudjibudojo menjelaskan bahwa galeri seni ini tidak hanya menjadi tempat untuk pameran seni tetapi juga membuka kesempatan bagi sivitas UNU Yogyakarta untuk mengadakan proyek seni atau memajang karya tanpa harus memiliki pengalaman khusus sebagai seniman.

Widya Priyahita Pudjibudojo menyoroti bahwa seni kontemporer kerap dianggap eksklusif dan masih terbatas pada ruang pameran khusus. Oleh karena itu, ia berharap Galeri Seni Nusantara dapat membebaskan karya seni dari belenggu eksklusivitasnya dan memberikan ruang yang lebih luas. Selama ini, karya seni rupa kontemporer jarang terlihat di ruang publik, dan Galeri Seni Nusantara diharapkan dapat menjadi wadah untuk menyajikan seni secara lebih inklusif.

Peresmian Galeri Seni Nusantara ini diharapkan menjadi awal dari misi besar untuk menghadirkan seni sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Acara ini akan diwarnai dengan berbagai penampilan seni, termasuk pertunjukan teater NU dan Masa Depan, Harmony in Diversity, Religiusitas dan Spiritualitas di Era Kontemporer, serta Eksplorasi Visual Kehidupan Santri.

Galeri Seni Nusantara menjadi bagian dari Rumah Budaya NU dan diharapkan dapat menjadi tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan seni yang bermanfaat bagi NU dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Peresmian galeri ini dijadwalkan pada pukul 11.30 hingga 11.40 WIB, dengan Presiden Jokowi sebagai yang akan secara simbolis menggunting pita peresmiannya.

Divisi Ubudiyah PPRU 1 Putra Laksanakan Penialain Akhir Semester Sebelum Ujian Akhir Semester

PPRU 1 News | Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra menyelenggarakan penilaian akhir semester Ubudiyah pada hari Senin, 29 Januari 2024. Kegiatan tersebut dilaksanakan selepas salat Maghrib di beberapa titik strategis di dalam kompleks pesantren. 

Penilaian akhir semester Ubudiyah melibatkan beberapa lokasi di antaranya aula, musala, pendopo lama, pendopo baru, hingga bangunan depan pesantren. Keberagaman lokasi ini memberikan pandangan menyeluruh terhadap perkembangan dan pencapaian santri selama satu semester penuh. 

Para santri Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra dengan semangat mengikuti penilaian akhir semester ini. Mereka telah bersiap sejak beberapa hari sebelumnya, mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk menghadapi evaluasi ini. Penilaian akhir semester ini tidak hanya mengevaluasi pemahaman akademis, tetapi juga aspek keagamaan dan moral. 

Penilaian dilakukan oleh guru kelas masing-masing yang telah mempersiapkan pertanyaan dan kriteria penilaian yang sesuai dengan kurikulum pesantren. Guru-guru ini juga berperan sebagai pembimbing selama semester dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang perkembangan masing-masing santri. 

Pada akhir penilaian, suasana di pesantren terasa penuh kegembiraan dan antusiasme. Santri memberikan yang terbaik dalam setiap aspek penilaian, menunjukkan dedikasi mereka terhadap pendidikan agama dan akademis. Kegiatan ini juga mencerminkan semangat gotong-royong dan kekeluargaan di antara anggota pesantren. 

Hasil penilaian akhir semester Ubudiyah di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra akan menjadi salah satu acuan penting dalam ujian yang akan datang dan kenaikan kelas. Semoga kegiatan ini menjadi tonggak positif dalam pembentukan karakter dan perjalanan pendidikan para santri di pesantren ini.