Rabu, 14 Agustus 2019

Sedekah Mengubah Segalanya



Oleh: Efendi

Sedekah, mungkin kata ini sudah tidak asing lagi di telinga kita. Pasti semua orang pernah melakukan hal semacam ini meskipun tidak kita sadari.

Sedekah merupakan hal positif yang berada di sekitar kita. Dari kegiatan ini kita bisa membantu sesama. Tapi dari semua itu, ada juga sisi negatif dari sedekah yang marak dan sudah terjadi di sekitar  kita. Salah satunya kemalasan.

Banyak orang jadi malas bekerja. Mereka hanya mengandalkan belas kasihan dari orang-orang yang nota-bene berduit tapi murah hati. Banyak oknum tidak bertanggung jawab yang menyelewengkan kesempatan ini. 

Perlu diketahui,  sejatinya mereka itu orang orang  yang bisa dianggap mampu. Tapi karena dorongan nafsu, mengingat hasil dari seperti halnya mengemis itu lumayan besar, maka mereka pun tergoda.

Kalau kita ingat-ingat lagi tentang tradisi yang marak dan berkembang di tanah tercinta ini, Indonesia sangat lekat dengan kemistisannya. Di tanah ini pula pernah berdiri banyak kerajaan Islam. Banyak umat Islam di tanah Jawa ini yang mempunyai ibadah atau rutinan yang tidak dimiliki oleh bangsa atau negara lain.

Kebiasaan ini, yang tersebar luas seiring dengan perkembangan Islam dan persebaran orang-orang Islam di Jawa, adalah seperti tahlilan, salawatan (muludan) dan  kegiatan lain yang bernafaskan Islam. Kegiatan ini tak lepas dari makanan dan minuman yang dihidangkan (disedekahkan) kepada sanak atau saudara yang diundang. 

Peran penting dari sedekah atau hidangan ini, pertama, adalah untuk disedekahkan pahalanya kepada orang (keluarga) yang sudah meninggal, syukuran, menunjukkan rasa bahagia yang disalurkan kepada saudara-saudara atau pada tetangga.

Sedekah Mengubah Segalanya
Aneka macam berita tentang sedekah pun akan terus berlanjut seiring dengan berkembangnya zaman. Pada era milenial ini, yang ditandai dengan berkembangnya teknologi, tentu banyak berita yang sudah tersebar luas tentang mega-sedekah yang dilakukan saudagar-saudagar kaya seperti Bill Gates dan istrinya yang membangun sebuah gedung di Afrika. Gedung ini dibangun untuk menyebarkan bantuan yang berasal dari kedua orang ini. Berikutnya adalah Mark Zuckerberg yang telah membantu dengan melunasi hutang Afrika kepada Jepang.

Sebagai makhluk yang berakal, seharusnya kita tidak berpikiran sempit mengartikan masalah sedekah. Sedekah itu banyak sekali macamnya, seperti zakat, infak, hibah dan lain sebagainya.

Kita dapat pula memerinci artinya dari hal-hal di atas, seperti sedekah adalah sesuatu yang dikeluarkan baik berupa benda fisik maupun non fisik. Zakat merupakan materi yang berupa harta yang wajib dikeluarkan dan penerimanya pun harus orang-orang tertentu dan tidak sembarang orang menerimanya. Adapun pengertian dari infak adalah sesuatu yang dikeluarkan dengan penerima siapa saja.

Perlu diketahui memang dampak dari sedekah itu lumayan besar. Banyak bangsa yang hidup dari sedekah itu sendiri, sepeti negara Palestina. Negara ini dari dulu sampai sekarang tidak habis-habisnya dijajah sehingga tidak mengherankan kalau banyak orang yang tidak bisa bekerja. Mereka hanya bisa pasrah untuk urusan masalah perut. Jangankan untuk makan, bernafas saja mereka kesulitan. Sehingga, banyak negara yang berbondong-bondong untuk meluncurkan bantuan ke wilayah Palestina, khususnya jalur Gaza. Salah satunya adalah Indonesia.

Kalau dilihat dari jumlah warganya, tak heran jika Indonesia bisa menghidupi warga atau masyarakat di negara lain. Dengan kalkulasi atau perhitungan,  apabila warga Indonesia sendiri menyumbang per orang 1000 rupiah, yang uang ini mungkin menurut kita kecil, jika dikalikan dengan penduduk Indonesia  yang berjumlah  -+370 jutaan, maka negara kita bisa menghidupi Negara-negara yang butuh bantuan atau kekurangan.
Previous Post
Next Post

Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 adalah pesantren salaf yang didirikan oleh KH. Yahya Syabrowi, Menggenggam Ajaran Salaf, Menatap Masa Depan

0 comments: