Senin, 29 Januari 2024

Harlah Ke-101 NU: Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia, Ini Maknanya

 

PPRU 1 News | Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Amin Said Husni telah mengumumkan tema resmi untuk peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-101 NU tahun 2024. Dengan tema "Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia," Harlah Ke-101 NU dijadwalkan pada akhir Januari 2024 dan akan diselenggarakan di Yogyakarta.

Menurut Amin Said, tema ini menekankan pentingnya memanfaatkan momen peringatan Harlah untuk meningkatkan kinerja organisasi Nahdlatul Ulama. Peringatan Harlah dianggap sebagai momen strategis untuk memperkuat organisasi melalui konsolidasi, penguatan, dan jaringan.

Pentingnya meningkatkan performa melalui konsolidasi, penguatan organisasi, dan jaringan diarahkan untuk membuat NU menjadi kekuatan yang kuat dalam mendukung visi Indonesia Emas pada tahun 2045. Pada tahun 2045, Indonesia diharapkan meraih kemenangan dan kemakmuran, dan Harlah Ke-101 dijadikan sebagai momen strategis untuk mencapai tujuan ini.

Rencananya, peringatan Harlah Ke-101 NU akan melibatkan sejumlah kegiatan, termasuk Halaqah Nasional, Konferensi Besar (Konbes) NU, dan puncak acara. Seluruh rangkaian acara dijadwalkan berlangsung dari tanggal 29 hingga 31 Januari 2024 di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta.

Puncak acara Harlah Ke-101 NU pada tanggal 31 Januari 2024 akan diselenggarakan di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta dan akan mencakup peresmian gedung baru UNU Yogyakarta.

Panitia pelaksana saat ini sedang mempersiapkan segala sesuatu, termasuk pembahasan peraturan-peraturan perkumpulan (Perkum) dalam Konbes NU. Rancangan Perkum yang akan dibahas mencakup bahstul masail, sistem pendidikan Nahdlatul Ulama, serta penyelenggaraan rumah sakit dan klinik Nahdlatul Ulama. Selain itu, akan dibahas penyempurnaan atau revisi beberapa Perkum yang sudah ada agar sesuai dengan kebutuhan terkini jam'iyah Nahdlatul Ulama.

Harlah ke-101, NU Gelar Halaqoh Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama

PPRU 1 News | Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Halaqah Nasional berjudul "Strategi Peradaban NU" di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta, sebagai bagian dari rangkaian Harlah Ke-101 NU. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari halaqah fiqih peradaban yang telah diselenggarakan di lebih dari 400 titik selama dua tahun terakhir.

Dalam Halaqah Nasional ini, fokusnya bukan hanya pada substansi, melainkan juga pada perumusan strategi untuk mewujudkan peradaban yang diimpikan oleh NU. Halaqah ini dipandu oleh Prof Ismail Fajrie Alatas dari Lakpesdam PBNU, dengan empat narasumber, termasuk Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

Strategi yang dirumuskan tidak hanya mencakup aspek internal, namun juga membahas pentingnya membangun aliansi-aliansi sosial-budaya-politik yang dapat mendukung visi peradaban NU. Lokasi Halaqah dipilih dengan bijak, yaitu Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, yang memiliki sejarah penting dalam NU, termasuk menjadi tempat penyelenggaraan Muktamar Ke-28 NU pada 1989.

Melalui diskusi ini, diharapkan NU dapat memberikan kontribusi positif dalam merespons pergeseran realitas peradaban yang terjadi, dengan adaptasi dan pemikiran yang kontekstual. Para peserta, yang melibatkan Pengurus Pleno PBNU, PWNU, PCNU, ulama, dan akademisi, diharapkan dapat merumuskan strategi yang relevan untuk menghadapi tantangan masa depan. Harapannya, kegiatan ini akan membawa dampak positif dalam mewujudkan peradaban yang diinginkan oleh NU.

Minggu, 28 Januari 2024

Harlah Ke-101 NU: UNU Yogyakarta Bangun Menara Kembar sebagai Simbol Persahabatan Indonesia-UEA

PPRU 1 News | Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta bersiap memulai pembangunan Gedung Mohammed Bin Zayed (MBZ) College for Future Studies (CFS) sebagai bagian dari rangkaian peringatan Harlah Ke-101 Nahdlatul Ulama (NU). 

Peletakan batu pertama akan dilaksanakan pada Rabu (31/1/2024) di Kampus Terpadu UNU Yogyakarta. Prosesi ini akan dipimpin langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf, Presiden RI Joko Widodo, dan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohammed Al Mazroei.

Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita Pudjibudojo, menjelaskan bahwa pembangunan gedung ini merupakan hasil kerja sama antara PBNU dan Uni Emirat Arab (UEA) yang sudah dimulai sejak pertengahan 2022. MBZ CFS memiliki tiga tujuan utama: pertama, sebagai upaya pengembangan peradaban Islam di tengah perubahan dunia yang cepat dan radikal; kedua, sebagai ikhtiar kedua negara dalam mencetak talenta berdaya saing global; dan ketiga, sebagai simbol persahabatan antara Indonesia dan UEA.

Gedung MBZ CFS akan menjadi simbol persahabatan Indonesia-UEA dengan adanya twin tower (menara kembar) yang terdiri dari Jokowi Tower dan MBZ Tower. MBZ CFS, sebagai unit pendidikan setingkat fakultas di bawah UNU Yogyakarta, memiliki empat program unggulan dan enam bidang keilmuan yang akan dikembangkan.

Proyek ini diharapkan dapat menginspirasi inovasi di lembaga pendidikan lainnya untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Kerja sama antara PBNU dan UEA untuk membangun College of Future Studies di UNU Yogyakarta telah ditandatangani sejak Juli 2022, dengan penandatanganan perjanjian kerja sama lanjutan pada November 2023.

Harapannya, MBZ CFS akan menjadi pusat pengembangan teknologi, ekonomi pengetahuan, dan nilai inklusif yang diilhami oleh nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin, serta dapat berkontribusi positif terhadap peradaban Islam di era kontemporer.

Harlah Ke-101 NU, MWCNU Heram Jayapura Adakan Tabligh Akbar: Kenangan Awal Berdirinya NU

PPRU 1 News | Pada tanggal 28 Januari 2024, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Heram, Jayapura, Papua, menggelar Tabligh Akbar untuk memperingati Hari Lahir (Harlah) Ke-101 NU. Acara ini diselenggarakan di Lapangan Denzipur 10 Waena pada pagi hari dan dihadiri oleh para Nahdliyin.

Penceramah utama pada acara tersebut adalah KH Muhammad Wahib, yang mencoba mengenang awal berdirinya Nahdlatul Ulama. Dalam ceramahnya, Kiai Wahib menyampaikan sejarah Komite Hijaz (Makkah-Madinah) yang pada tahun 1924 dikuasai oleh Wahabi dan Raja Ibnu Saud, yang mengalahkan kekuasaan Turki Utsmani. Sebagai tanggapan terhadap pengaruh paham Wahabi, ulama pesantren membentuk Komite Hijaz untuk melakukan diplomasi dan melindungi situs-situs bersejarah, dengan persetujuan dari KH Hasyim Asy'ari.

Sejarah berlanjut dengan terbentuknya organisasi pertama, Jam’iyah Ulama, yang kemudian disempurnakan oleh KH Mas Alwi bin Abdul Aziz menjadi Nahdlatul Ulama. Kiai Wahib menekankan bahwa NU merupakan hasil kebangkitan ulama yang berjuang demi kebangkitan umat Islam.

Acara dihadiri oleh sekitar 15 ulama pada awalnya, yang kemudian menjadi cikal bakal delegasi yang berangkat ke Arab Saudi untuk melakukan diplomasi dengan Raja Ibnu Saud agar tidak membongkar makam Rasulullah dan tidak merusak mazhab-mazhab.

Ketua MWCNU Heram, M Solikhan, menyatakan bahwa acara ini berhasil dilaksanakan berkat kerja sama semua pihak, termasuk Nahdliyin, Muslimat NU, Fatayat NU, dan Ansor-Banser. Ia juga mengungkapkan bahwa Harlah Ke-101 NU menjadi momentum strategis untuk meningkatkan performa organisasi melalui konsolidasi, penguatan organisasi, dan jaringan.

Sebagai catatan, Harlah Ke-101 NU menjadi momen penting untuk merayakan sejarah NU dan memperkuat organisasi dalam rangka memacu kinerja serta mengawal kemenangan Indonesia emas menyongsong tahun 2045 yang genap satu abad kemerdekaan Indonesia.

Rangkaian Puncak Resepsi Harlah Ke-101 NU: Peresmian Gedung UNU Yogyakarta dan Proyek Pembangunan Lainnya

PPRU 1 News | Pada 31 Januari 2024, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menyelenggarakan Puncak Resepsi Hari Lahir (Harlah) Ke-101 NU, dengan salah satu acara utamanya adalah peresmian Gedung Kampus Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita Pudjibudojo, menjelaskan bahwa gedung ini dibangun oleh pemerintah dan akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Selain itu, PBNU bekerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) untuk memulai pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa UNU Yogyakarta dan Gedung Mohammed Bin Zayed (MBZ) College for Future Studies. Kick-off pembangunan MBZ College for Future Studies dijadwalkan pada tanggal yang sama.

Rangkaian acara Puncak Resepsi Harlah Ke-101 NU terbagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama dimulai pukul 08.00 WIB dan akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo. Acara ini akan mencakup penampilan orkestra dengan perpaduan musik hadrah dan gamelan, pembacaan ayat suci Al-Qur'an, serta sambutan dari Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Sesi ini akan ditutup dengan pidato Harlah Ke-101 NU oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

Sesi kedua dimulai pukul 11.30 WIB, dengan pembukaan pameran seni perdana Galeri Nusantara oleh Presiden Joko Widodo. Selanjutnya, akan dilaksanakan peresmian Industry Hub oleh Presiden Joko Widodo di Lantai 2 UNU Yogyakarta. Sesi kedua akan ditutup dengan keberangkatan Presiden Joko Widodo dari lokasi acara pada pukul 12.00 WIB.

Sesi ketiga dimulai pukul 13.00 WIB, mencakup pembukaan acara, penampilan musik, refleksi dalam rangka Harlah NU, dan ditutup pada pukul 15.00 WIB.

Acara tersebut juga melibatkan peresmian Galeri Seni Nusantara, penampilan musik, Immersive Ekspedisi Masa Depan, dan Teater NU Masa Depan. Doa kebangsaan menjadi agenda pamungkas pada sesi pertama.

Proyek pembangunan lainnya, seperti Gedung Asrama Mahasiswa UNU Yogyakarta dan MBZ College for Future Studies, menjadi fokus dalam acara ini. Proses peresmian dan kick-off pembangunan diharapkan melibatkan Presiden Joko Widodo, Ketum PBNU Gus Yahya, dan Menteri Energi UEA Suhail Mohammed Faraj Al Mazroui.

Harlah Ke-101 NU ini menjadi momentum untuk merayakan sejarah NU, dan kehadiran tokoh-tokoh penting, termasuk Presiden Joko Widodo, menandai pentingnya peristiwa ini dalam kalangan masyarakat NU.


Sabtu, 20 Januari 2024

Rapat Divisi Ubudiyah dan Taklimiyah PPRU 1 Putra: Evaluasi Pencapaian dan Rencana Teknis untuk Ujian Sebelum Ramadhan

PPRU 1 News |  Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra menggelar rapat divisi yang melibatkan Divisi Ubudiyah dan Taklimiyah di aula utama pesantren pada hari Sabtu (20/1). Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi pencapaian selama satu tahun terakhir dan merumuskan rencana teknis untuk pengembangan lebih lanjut.

Dalam rapat yang dipimpin oleh pimpinan pondok pesantren, Gus Rohim, hadir pula tokoh-tokoh kunci, Gus Zami dan Gus Mujib. Kehadiran mereka menambah nilai strategis pada rapat ini, karena mereka merupakan jajaran pimpinan yang memiliki peran penting dalam aspek pendidikan dan pengembangan spiritual pesantren.

Salah satu fokus utama rapat adalah evaluasi pencapaian pesantren selama satu tahun terakhir. Pimpinan divisi menyampaikan laporan yang mencakup berbagai aspek, termasuk prestasi akademis, kegiatan keagamaan, dan proyek sosial yang telah dilaksanakan. Data-data tersebut menjadi dasar untuk menilai sejauh mana pesantren telah mencapai tujuan pendidikan dan pengembangan yang telah ditetapkan.

Selain evaluasi, rapat juga membahas teknis pelaksanaan ujian sebelum liburan Puasa Ramadhan. Ust. Ikhwan dan Ust. Abid menyampaikan poin-poin pokok yang akan menjadi pedoman dalam perencanaan ujian.

Gus Zami dan Gus Mujib turut memberikan kontribusi dengan memberikan masukan dan saran untuk memperkuat aspek-aspek tertentu, seperti pembagian baba tau sub-bab dalam setiap pembahasannya dan teknis pelaksanan ujian yang akan digunakan.

Rapat berlangsung dengan penuh semangat dan penuh dedikasi untuk meraih kemajuan pesantren. Dengan kehadiran tokoh-tokoh kunci dan diskusi yang intens, diharapkan rencana teknis yang disusun akan menjadi landasan kuat untuk membawa Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra menuju tingkat prestasi yang lebih tinggi dalam pengembangan pendidikan dan spiritual.


Kamis, 18 Januari 2024

KH. Miftahul Akhyar, Rais 'Aam PBNU, Menegaskan Pentingnya Husnudzon saat Menghadapi Musibah

PPRU 1 News | Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftahul Akhyar, memberikan penekanan pada pentingnya memiliki sikap berprasangka baik (husnudzon) ketika dihadapkan pada berbagai musibah. Hal ini disampaikannya pada Rabu, 17 Januari 2024, pukul 16:00 WIB.

Dalam penjelasannya, Kiai Miftahul Akhyar mengajak masyarakat untuk berpikir positif dan memandang segala peristiwa dengan sikap optimis. Dia menekankan bahwa bersamaan dengan prinsip husnudzon, introspeksi diri juga perlu dilakukan.

Pada kesempatan tersebut, Rais 'Aam PBNU menggambarkan pengalaman pribadinya terkait kecelakaan yang menimpanya pada 12 Agustus 2021. Kejadian tersebut melibatkan mobil Kiai Miftahul Akhyar di Jalan Tol Semarang-Solo Kilometer 462.800 Jalur A, Desa Beji, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Menurut Kiai Miftahul Akhyar, kecelakaan tersebut menjadi peringatan bagi dirinya yang pada saat itu tengah sibuk meskipun dalam situasi pandemi. Dia menilai bahwa peristiwa tersebut menjadi ajakan untuk beristirahat dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

"Saat itu saya anggap peringatan. Kecelakaan itu terjadi karena selama pandemi, saya sering bolak-balik Surabaya-Jakarta dengan mobil," ungkapnya kepada NU Online pada Selasa (16/01/2024).

Ketika kecelakaan terjadi, mobil Kiai Miftah melaju dari arah Semarang menuju Solo. Namun, situasi berubah tiba-tiba ketika truk di jalur kiri mengerem mendadak setelah memberi isyarat lampu untuk mendahului. Tabrakan pun tak terhindarkan, terjadi pada pukul 06.15 WIB.

Rais 'Aam PBNU menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut menjadi refleksi bahwa meskipun banyak orang berdiam diri di rumah selama pandemi, namun beberapa individu, termasuk dirinya, masih melaksanakan tugas di luar. Kecelakaan tersebut dianggap sebagai pengingat agar tidak terlalu aktif di luar rumah.

Akibat musibah tersebut, Kiai Miftahul Akhyar mengalami luka lecet pada lutut kaki kanan dan kiri, serta sesak dada sebelah kanan. Sopir mobil yang bernama Indra juga mengalami luka nyeri pada pergelangan tangan kanannya. Keduanya kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga untuk mendapatkan perawatan.

Peristiwa kecelakaan yang melibatkan tokoh publik ini menarik perhatian banyak orang, khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU). Banyak yang mengungkapkan keprihatinan dan kekhawatiran terhadap kondisi Kiai Miftahul Akhyar setelah melihat kerusakan yang cukup parah pada bagian depan mobil yang ditumpanginya.

"Saat pertama seminggu pasca-kecelakaan, saya tidak berani ketawa dan batuk. Sakitnya luar biasa," ungkap Kiai Miftahul Akhyar. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga dan menciptakan kesadaran akan pentingnya keselamatan dan kesehatan, terutama dalam menjalani mobilitas tinggi di tengah pandemi.

Peristiwa ini juga menciptakan banyak komentar dan perbincangan di kalangan masyarakat, mengingat sosok Kiai Miftahul Akhyar yang merupakan tokoh yang dikenal banyak orang.

Rabu, 17 Januari 2024

Innnalillah, Ulama Kharismatik Buya Syakur Meninggal Dunia

PPRU 1 News |  Indonesia kehilangan salah satu ulama kharismatik asal Indramayu, Jawa Barat. KH Syakur Yasin atau yang akrab dikenal sebagai Buya Syakur, meninggal dunia pada Rabu (17/1/2024) pukul 02.00 WIB dinihari tadi di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Jawa Barat.

Kabar duka ini disampaikan oleh Kiai Rifqiel Asyiq, yang mendapat informasi dari orang terdekat Buya Syakur. "Innalillahi wainna ilaihri raaji’un. Sampun kapundut dateng kersane Gusti Allah (telah dipanggil ke Rahmatullah) KH. Buya Syakur Yasin Cadangpinggan. Mugi Husnul Khatimah," tulis Rifqil di salah satu grup Whatsapp.

Buya Syakur meninggal dalam usia 75 tahun, dan pada 2 Februari mendatang, usianya genap 76 tahun. Ia lahir pada tahun 1948 di Desa Tulungagung, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Buya Syakur dikenal sebagai ulama yang memiliki pengaruh besar di kalangan masyarakat. Pengajiannya yang rutin diikuti oleh lintas kalangan, baik di pesantren asuhannya, Pondok Pesantren Cadangpinggan, Kertasemaya, Indramayu, maupun melalui kanal YouTube miliknya.

Pendidikan Buya Syakur mencakup belasan tahun di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat. Setelah itu, ia melanjutkan studi di beberapa negara di Timur Tengah, seperti Irak, Suriah, Libya, Tunisia, dan Mesir. Sebelum kembali ke Indonesia, Buya Syakur juga menempuh pendidikan di Oxford, Inggris.

Kehilangan Buya Syakur merupakan duka mendalam bagi masyarakat dan pengikutnya. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

Selasa, 16 Januari 2024

Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra Laksanakan Praktik Jenazah

PPRU 1 News | Senin, (15/1) Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra menyelenggarakan praktik jenazah di aula pesantren. Kegiatan ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan rutin pondok pesantren; ubudiyah. Praktik ini dipandu oleh Ustad Sulhan Nayaqi sebagai pemateri.

Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada para santri mengenai tata cara mengurus mayyit. Lebih dari sekadar teori, praktik jenazah ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada para santri. Melalui kegiatan ini, diharapkan para santri dapat memahami secara praktis dan mendalam tentang proses pengurusan jenazah sesuai dengan ajaran Islam.

Ustad Sulhan Nayaqi, sebagai pemateri, memberikan penjelasan rinci tentang tata cara dan adab yang harus diterapkan saat mengurus jenazah, khususnya dalam masalah mengkafani. Keterlibatan langsung para santri dalam praktik ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mereka mengenai kewajiban dan etika dalam menghadapi jenazah.

Acara praktik jenazah ini menjadi salah satu bentuk pembelajaran nyata di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1, yang tidak hanya fokus pada aspek teoritis keislaman, tetapi juga mengupayakan pemahaman dan keterampilan praktis yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.