Senin, 07 Agustus 2023

Menginspirasi! Gus Zamzami: Santri Itu Harus SIAP! Oleh: Muhammad Farhan

 

PPRU 1 News | Divisi Ubudiyah Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra mengundang Gus Muhammad Zamzami Mursyid untuk memberikan mauidzoh hasanah yang menjadi ganti dari kegiatan rutin Praktik Bimbingan Ibadah pada Senin, 6 Agustus 2023 di musala Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Zamzami menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan santri. Mulai dari bahwa santri itu harus mempunyai cita-cita yang tinggi, memperbaik dan memperbagus tulisan, klasifikasi santri yang terbagi menjadi 3; santri sejati, santri gadungan dan santri yang sebenarnya bukan santri. Selain itu, beliau juga menyampaikan pentingnya memilih teman dan sabar dalam menghadapi kehidupan di pondok.

Dalam acara rutinan yang diadakan pada setiap bulan tersebut, Gus Zamzami juga memberikan mauidzoh bahwa santri itu harus SIAP yang lantas beliau jabarkan tentang apa yang dimaksud dari SIAP tersebut.

“Maksudnya S itu adalah sopan santun. Jadi, santri itu harus ber-akhlaqulkarimah,” ucap Beliau dalam mengawali singakatan huruf perhuruf dari SIAP.

Sedangkan maksud dari I itu adalah integritas; shiddiq. Santri itu harus integritas. Salah satu contoh yang beliau paparkan adalah bahwa ketika santri membaca ikrar maka cara untuk mewujudkan keintegritasan tersebut adalah dengan melakukan apa yang tertera pada ikrar santri yang dibaca tersebut. “Jadi integritas itu adalah melakukan apa yang di ucapkan,” lanjut beliau dalam memaparkan maksud dari huruf I.

“A-nya adalah akuntabel. Bahasa Arabnya itu amanah,” sedangkan dalam bagian ini, beliau memaparkan contoh bahwa untuk mempunyai sifat amanah, dalam ruang lingkup santri, adalah dengan mengikuti kegiatan yang ada. “Kalau kalian diberi tanggung jawab, laksanakan!” ucap beliau dalam merumuskan maksud dari singkatan yang ke-3 tersebut.

Sedangkan kepanjangan dari yang P adalah profesional yang kemudian beliau kaitkan dengan klasifikasi 3 santri di atas. “Untuk menjadi profesional, kalau mempunyai pendapat, sampaikan! Asalkan tidak ngawur!”

“Jangan mengandalkan barakah kalau tidak punya ilmu! Tetapi jangan hanya mempunyai ilmu tanpa barakah! Kalau pintar, harus juga diimbangi dengan sopan santun.” pungkas beliau yang kemudian diikuti dengan salam penutup.


Previous Post
Next Post

Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 adalah pesantren salaf yang didirikan oleh KH. Yahya Syabrowi, Menggenggam Ajaran Salaf, Menatap Masa Depan

0 comments: