Senin, 26 Oktober 2015

HILANG

HILANG

Kukira aku adalah aku
Ternyata aku bukan diriku

Buktinya, aku tidak tahu siapa diriku
Nyatanya, aku tidak tahu untuk apa diriku
Anehnya lagi, aku tidak tahu asal dan tempat pulangku
Kukira aku adalah aku
Ternyata aku bukan diriku

Aku tidak tahu siapa diriku, sehingga tidak mengenal tuhanku
Aku tidak tahu untuk apa diriku, sehingga tidak ada ketaatanku
Aku tidak tahu dari mana asalku, sehingga tidak tampak kelemahanku
Aku juga tidak tahu tempat kembaliku, sehingga tidak ingat kematianku
Kukira aku adalah aku
Ternyata aku bukan diriku

Aku selalu berkata "aku yang nomor satu"
Meniru musuh bapak ibuku yang terusir dari surga tuhanku
Aku selalu berkata "semua itu harus jadi milikku"
Mengikuti semua keinginan hawa nafsuku
Aku selalu berkata "itu pasti karena aku" demi selaksa puja sanjung dunia yang menipu
Kukira aku adalah aku
Tetnyata aku bukan diriku

Koreksiku pada tetanggaku amat sangat bertubi-tubi
Khilafku hanyalah adat yang tak boleh dikomentari
Gajah di depan mata tak nampak
Semut nun jauh di seberang begitu tampak
Mataku melihat, untuk menilai mereka
Telingaku mendengar, untuk menguping mereka
Mulutku berbicara, untuk menghakimi mereka
Tanganku, untuk menuding mereka
Kakiku, untuk menguntit mereka
Tak satu pu dari diriku yang peduli
Hingga aku tak melewati hari tanpa tersakiti
Bahkan, maafku hanya untuk menutupi dengki
Kukira aku adalah aku
Ternyata aku bukan diriku

Tuhan, aku rindu jati diriku
Do'aku sederhana, tunjukkan siapa diriku.
------

25 Oktober.
oleh: achmad nilam


Gambar disini:
Previous Post
Next Post

0 comments: