Minggu, 28 April 2024

Melonjaknya Kasus DBD di Tengah Perubahan Iklim: Cara Pencegahan Menurut Dokter

PPRU 1 Health | Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi adanya peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di tahun 2024, yang disebabkan oleh perubahan iklim. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi, menyatakan bahwa hingga 1 April 2024, telah terjadi 46.148 kasus DBD dengan 350 kematian.

DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Dokter Umum dari RSUD Kajen Pekalongan, Rosalia Kusuma Dewi, menjelaskan bahwa virus ini dapat ditularkan melalui air ludah nyamuk dan masuk ke dalam darah manusia, terutama pada anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah.

Menurut Dr. Sela, pengelolaan lingkungan yang baik adalah kunci dalam pencegahan DBD, dengan menerapkan prinsip 3M (menguras dan menyikat, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas).

Beliau juga menyarankan untuk mengubah kebiasaan menggantung pakaian dan memberikan lotion pada anak sebagai langkah tambahan. Tanaman lavender di sekitar rumah juga dapat menjadi penghalang bagi nyamuk, karena aroma yang tidak disukai oleh nyamuk tersebut.

Dokter Sela juga menyoroti pentingnya asupan makanan bergizi bagi anak-anak untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka. Asupan makanan yang seimbang, multivitamin, dan tanaman herbal dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak-anak sehingga mereka lebih tahan terhadap serangan virus, termasuk virus DBD.

Pentingnya kesadaran masyarakat dalam mencegah DBD tidak dapat diabaikan. Dengan informasi yang tepat dan tindakan preventif yang tepat waktu, kita dapat mengurangi risiko penyebaran DBD di tengah intensitas hujan yang tinggi dan perubahan iklim yang berdampak pada peningkatan kasus penyakit ini.

Previous Post
Next Post

Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 adalah pesantren salaf yang didirikan oleh KH. Yahya Syabrowi, Menggenggam Ajaran Salaf, Menatap Masa Depan

0 comments: