Sabtu, 17 Februari 2024

3 Tugas Seorang Suami Menurut Ajaran Islam: Memahami Tanggung Jawab Keluarga dalam Perspektif Agama

PPRU 1 Fiqh | Dalam kehidupan berumah tangga, peran seorang suami tidak hanya sebatas mencari nafkah, namun juga mencakup tanggung jawab yang lebih luas sesuai dengan ajaran Islam. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang 3 tugas utama seorang suami menurut ajaran Islam, serta pentingnya memahami tanggung jawab keluarga dalam perspektif agama.

Memberi Nafkah: Tanggung Jawab Finansial

Salah satu tugas utama seorang suami dalam Islam adalah memberi nafkah kepada istri dan anak-anaknya. Hal ini sejalan dengan ajaran Al-Qur'an yang menegaskan bahwa ayah bertanggung jawab untuk menafkahi keluarganya. Sebagaimana yang disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 233:

"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf."

Ini menunjukkan bahwa pembagian peran dalam keluarga Islam tidak hanya berpusat pada mencari nafkah, tetapi juga mencakup tanggung jawab untuk memberikan perlindungan finansial kepada istri dan anak-anak.

Mengajarkan Aqidah: Menjadi Pembimbing Rohani

Selain tanggung jawab finansial, seorang suami juga memiliki peran penting dalam mengajarkan aqidah kepada keluarganya. Ini termasuk memperkenalkan konsep-konsep dasar dalam Islam kepada anak-anak sejak dini. Sebagaimana yang disebutkan oleh Habib Abdullah bin Husain Ba'alawi, bahwa wali anak perlu mengajarkan anak-anak tentang shalat dan konsep halal dan haram setelah mencapai usia tertentu.

Ini menunjukkan bahwa sebagai pembimbing rohani dalam keluarga, seorang suami bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan agama kepada istri dan anak-anaknya, membimbing mereka menuju pemahaman yang lebih dalam tentang aqidah Islam.

Menjadi Pembimbing: Memperkuat Hubungan Keluarga

Sebagai kepala keluarga, seorang suami juga memiliki tanggung jawab untuk menjadi pembimbing bagi istri dan anak-anaknya dalam segala aspek kehidupan. Ini mencakup memberikan nasihat, memimpin dengan contoh yang baik, dan memastikan hubungan keluarga tetap harmonis.

Dalam melakukan tugas ini, seorang suami perlu memahami bahwa pendekatan yang lembut dan penuh kasih sayang lebih efektif daripada kekerasan atau otoritas yang berlebihan. Menurut Syaikh Muhammad Salim Ba Bashil al-Syafi’i, seorang suami harus memberikan pelajaran pada istri yang telah dewasa dan memperbaiki perilakunya, namun dengan cara yang lembut dan penuh kesabaran.

Dengan memahami dan melaksanakan tugas-tugas ini sesuai dengan ajaran Islam, seorang suami dapat membangun keluarga yang kokoh dan harmonis, serta membawa berkah dan keberkahan dalam kehidupan berumah tangga.

Penutup

Dalam Islam, seorang suami tidak hanya bertanggung jawab untuk mencari nafkah, tetapi juga memiliki peran yang lebih luas dalam memimpin, membimbing, dan memberikan perlindungan kepada keluarganya. Dengan memahami dan melaksanakan tugas-tugas ini sesuai dengan ajaran agama, seorang suami dapat membawa keberkahan dan kesuksesan dalam kehidupan berumah tangga.

 

Previous Post
Next Post

Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 adalah pesantren salaf yang didirikan oleh KH. Yahya Syabrowi, Menggenggam Ajaran Salaf, Menatap Masa Depan

0 comments: