Selasa, 24 Juli 2018

MA'RUFI - Santri Baru, Membawa Wajah Baru dan Era Baru

MA'RUFI - Santri Baru, Membawa Wajah Baru dan Era Baru

MA'RUFI - Santri Baru, Membawa Wajah Baru dan Era Baru

Salam santri Kyai Yahya Syabrowi! Salam Tafaqquh Fiddin...

Ma'rufi atau kepanjangan dari masa ta'arruf santri yang diadakan selama satu tahun sekali meruapakan salah satu cara membiasakan santri untuk dapat menyesuaikan lingkungan pesantren serta pendidikan karakter paling awal bagi mereka.

Tahun ini, Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 menerima jumlah santri baru sebanyak 96 orang. Lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Namun, jumlah bukanlah prioritas utama. Sebab memang begitulah fluktuasi lembaga pendidikan manapun.

MA'RUFI - Santri Baru, Membawa Wajah Baru dan Era Baru
Wajah Santri Baru
Pada tanggal (16-17 Juli 2018) kemarin, sebanyak jumlah santri baru tersebut, mereka melakukan kegiatan yang diadakan oleh pengurus pusat pesantren yang diprogramkan khusus untuk para santri baru. Acara yang hampir mirip dengan Masa Orientasi jika di pendidikan formal; MA'RUFI.

Ada beberapa catatan berbeda dari para daftar santri yang nyantri di PPRU 1 tahun ini. Berikut kami ulas satu persatunya:

1. Sulawesi - Torehan Domisili Santri Baru

Ada kurang lebih empat santri baru di tahun ini yang berasal dari salah satu deretan pulau besar di negri Nusantara ini yaitu; Sulawesi. Merupakan daftar baru sepanjang catatan berdirinya pondok pesantren ini. Empat santri baru tersebut mengaku memiliki sanak saudara yang berada di wilayah Malang serta merupakan keluarga HISANIYAH PPRU 1. Oleh karenanya, mereka kemudian berminat menyantrikan dirinya di Raudlatul Ulum 1.

2. Syaputra Mubarroqh bukan Lagi satu-satunya

Jika di tahun kemarin adalah salah satu tahun ajaran dimana Syaputra Mubarroqh menjadi pemecah rekor santri termuda di Raudlatul Ulum 1, maka kini dia sudah tak sendiri lagi. Sebab, ada santri baru yang menyamai umur serta kecilnya yang berada di pesantren.


MA'RUFI - Santri Baru, Membawa Wajah Baru dan Era Baru
Evander Ozora Arsyadzakwan (Nama santri sebaya Syaputra)
Santri itu bernama "Evander Ozora Arsyadzakwan" Seorang yatim berasal dari kota Sidoarjo, Jawa Timur. Dia sudah ditinggal Ayahnya kala masih bayi. Hidup bersama ibu serta dua saudaranya di kepadatan kota membuatnya menjadi anak kurang berpendidikan. Demi mengatasi masa depan suram. Ibu memasrahkannya kepada Kyai Athok Lukman Hakim untuk nyantri di Raudlatul Ulum 1.

Memiliki umur dan postur yang sama dengan Syaputra, yakni 9 tahun membuat mereka berdua secara langsung menjadi sahabat karib semenjak kenal. Kemanapun Syaputra melangkah, ada Evan di sampingnya. Sebaliknya, ada Evan, maka ada Syaputra.

3. Santri dengan rata-rata umur dini

Sudah menjadi gejala hampir di seluruh pondok pesantren di NUsantara, santri yang semakin memuda dan mendini, dalam hal Usia. Di tahun ini saja, Pondo Pesantren Raudlatul Ulum 1 menerima rata-rata santri dengan status latar belakang pendidikan baru lulus pendidikan dasar. Bahkan hampir 60-70% di antaranya, melanjutkan pendidikan di MTs, SMP & Madrasah Diniyah.

Namun bukan lagi sebuah kekhawatiran bagi pesantren saat ini. Dan untuk sementara, penyebab dari semakin mendininya usia santri baru dari tahun ke tahun ini disebabkan oleh pergaulan bebas dalam lingkungan luar yang menimbulkan kekhawatiran terhadap setiap orang tua dan lebih memilih untuk memondokkan anaknya di lembaga pesantren yang memiliki visi misi caracter building.

Senin, 01 Januari 2018

Sekapur Sirih Tercetusnya Nama "Raudlatul Ulum 1" - KH. Madarik Yahya


Sekapur Sirih Tercetusnya Nama "Raudlatul Ulum 1" - KH. Madarik Yahya

Pengajian Masyayikh Rutin Malam Selasa Satu Bulan Sekali

Oleh: Syifa'ur Romli

Tentu menjadi hal yang sangat membingungkan santri atau bahkan alumni Raudlatul Ulum 1 jika ditanya bagaimana nama "Raudlatul Ulum 1" sebagai nama almamater lembaga salaf pondok pesantren yang didirikan Al-Maghfurlah KH. Yahya Syabrowi tahun 1949 silam ini.

Atas prakarsa itulah maka kami cetuskan tulisan ini dengan maksud dapat membantu menambah wawasan santri dan alumni Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran. Bagaimana selanjutnya lembaga salaf yang senantiasa kita cari barokah serta manfaat ilmunya ini memiliki nama sakral yang wajib dipertaruhkan.

KH. Madarik Yahya kebetulan mengisi pengajian Mauidotul Hasanah Tepatnya malam selasa 1 Januari 2018 kemarin. Dengan pembuka prakatanya dengan tema hubungan guru dan santri itu, sekelumit beliau menyempatkan bercerita bagaimana pondok pesantren salaf ini bisa berbeda dengan pondok pesantren yang semi salaf sampai modern.

Bahwa pondok pesantren modern itu dalam segenap kegiatan serta pelajaran yang disuguhkan lebih banyak mendasar pada buku-buku literasi umum, sekalipun ada kitabnya, namun lebih cenderung menggunakan terjemah. Dalam perbandingannya, edukasi umum lebih dominan dibanding kitab kuning ulama' salaf.

Sebaliknya, pesantren salaf justru lebih mendominasikan kitab kuning klasik karya ulama' salaf sebagai rujukan. Serta kehidupan yang serba dihalangi dengan keterbatasan dan kekurangan. Sebab itulah yang diajarkan. Selain itu, maka semi formal menjadi posisi tengah-tengah.

Lantas bagaimana dengan pondok pesantren kita Raudlatul Ulum 1 ini? Apakah termasuk salaf atau semi modern? Maka dengan tegas beliau KH. Madarik Yahya menjawab bahwa contoh pesantren salaf kita ini termasuk salaf. Apapun problematika umat yang ada maka rujukan dasar utamanya adalah kitab kuning salaafiyah yang dipertahankan. Serta metode pembelajarannya menggunakan metoda sorogan, ngaji langsung terhadap para masyayikh dan lainnya.

*Sejarah nama "Raudlatul Ulum 1"

Pada awal KH. Yahya Syabrowi mendirikan pondok pesantren ini, tentulah tanpa memiliki nama. Mungkin para santri dahulu mengenalnya hanya dengan nama pondok Ganjar, pondok Kyai Yahya. Dengan seiring berjalannya waktu, maka segenap putra-putra beliau mengusulkan nama lembaga pondok pesantren salaf ini tatkala didirikan lembaga formal Madrasah Aliyah dahulu.

Perlu diketahui, bahwa pada awalnya Madrasah Aliyah dahulu 80% pengajian kitab kuning salaf. Berubah tatkala ada peraturan dari pemerintah untuk menjadi sebagaimana pendidikan formal pada umumnya sekalipun tetap mempertimbangkan pelajaran agama dengan pedoman kitab kuning.

Tercetuslah nama "Miftahus Sibyan" untuk sekolah MA utara (mengenai pencetus nama-tidak terdata). Sekian waktu berjalan, putra beliau yang bernama KH. Khozin Yahya memprakarsai usulan kepada sang abah untuk merubah nama lembaga dengan hasil istikhorohnya yakni "Raudlatul Ulum".

Atas banyaknya komitmen untuk merubah nama lembaga dengan usulan nama yang banyak pula, maka Syaikhuna Yahya Syabrowi pun melakukan istikhoroh demi memohon saran kepada sang Maha Kuasa akan nama apa yang patut dijadikan ikon lembaga serta almamater sampai saat ini. Pada mimpi beliau timbullah nama jawaban Khozin Yahya yang menandakan bahwa nama yang patut dipilih adalah usulan salah satu putra beliau dengan nama "Raudlatul Ulum". Semenjak itulah ditetapkan nama Raudlatul Ulum untuk pondok pesantren dan lembaga formal Madrasah Aliyah.

Pada dasarnya, Raudlatul Ulum adalah nama utama untuk pondok pesantren kita ini, yang kemudian disusul dengan berdirinya pondok lain dengan pendiri yang masih memiliki ikatan kekerabatan dengan KH. Yahya Syabrowi, lalu tercetuslah nama Raudlatul Ulum 1 (Pusat), sampai tercatat berjumlah Raudlatul Ulum VI.

Dan, sampai saat ini bahkan, nama kebanggaan yang patut dijaga muru'ahnya oleh para insan yang selalu berdoa serta mengharap ridho, barakah serta manfaat dari para Masyayikh Allaahumma Ighfir Lahum (termasuk kita: pembaca) sampai hari kiamat.

*Diambil dari ceramah KH. Madarik Yahya Senin, 01 Januari 2018

Minggu, 31 Desember 2017

Hari yang Ditunggu Tiba, Khatmil Kutub Riyad As-Shalihin oleh KH. Nasihuddin Khozin

Hari yang Ditunggu Tiba, Khatmil Kutub Riyad As-Shalihin
Hari yang Ditunggu Tiba, Khatmil Kutub Riyad As-Shalihin
Oleh: Syifa'ur Romli

Kyai. H. Nasihuddin Khozin - Lima Tahun sudah menjadi masa sekaligus saksi akan perjuangan kaum santri Raudlatul Ulum 1 atas perjuangannya selama itu dalam bergelut melawan keluh kesah mengkaji kitab Riyadh As-Shalihin di bawah ampuan sang maha guru KH. Nasihuddin Khozin.

Malam ini, penghujung akhir tahun tepatnya tanggal 31 Desember 2017, kitab yang dikarang oleh ulama tersohor As-Syekh Syarifuddin Yahya An-Nawawi dengan kitabnya Riyadh As-Sholihin telah rampung dikaji atas bimbingan Kyai H. Nasihuddin Khozin bersama santri Raudlatul Ulum 1. Alhamdulillah Barakallaahu Lana.

Yang unik untuk awal kali Kyai. H. Nasihuddin Khozin menghatamkan kitab Riyadh As-Shalihin sejak awal dikaji tahun 2013 ini adalah bertepatannya dengan malam tahun baru masehi 2018. Sehingga secara tidak langsung menjadi penghibur bernuansa islami bagi para santri Raudlatul Ulum 1 untuk merayakannya. Tentu dari pada melaluinya dengan hal yang kurang manfaat terlebih jika mengandung maksiat.

Banyak pesan dan kesan dalam khatmil kutub kali ini, berikut ringkasan kesan dari para santri Raudlatul Ulum 1: Menurut Ust. Muslimat "Dengan hatam kitab ini, semoga menjadi pintu pembuka agar cepat pergi Haji" Amin. Lain lagi menurut Ust. Yusroful Kholili "Yang menjadi kesan tersendiri bagi saya, bahwa banyak ketika awal mengkaji kitab ini dulu bersama saya, namun kini mereka tinggal nama. Dan hanya saya pribadi yang bisa ikut khataman. Ust Ahmad Nilam tak telat dalam hal ini menurutnya "Alhamdulillah, sekalipun hanya nutut khotmilnya saja. Semoga kebagian barokah". Wakil kepala pesantren justru lebih menarik lagi komentarnya. Menurutnya "Khatam kitab Riyadh As-Shilihin, yeh leggeh".

Dan pada intinya, semua merasa bahagia dapat turut mengkaji kitab Riyadh As-Sholihin ini. Dengan harap mendapat barokah doa dan manfaat ilmu dari sang muallif, KH. Nasihuddin, serta seluruh masyayikh lainnya. Mengawali tahun baru dengan pembukaan kembali kajian kitab yang telah menjadi tradisi Salafuna Ash-Sholih sejak KH. Yahya Syabrowi.

Kajian ditutup dengan doa yang menusuk kalbu, dengan desihan bunyi kipas angin di dalam musholla, dengan alunan syahdu angin sepoi menyapa petang. Allahumma Baarik Lanaa wa Jamii at-Talaamid al-Ma'had Raudlatul Ulum al-Ula. Amiin.

@Divisi_Publikasi PPRU 1

Minggu, 21 Juni 2015

Haflah Akhirussanah Dan Hari Jadi Pesantren Ke-67 Tahun

Wisudawan MADIN RU 1 Tingkat Ula
Wisudawan MADIN RU 1 Tingkat Ula
[8/6/2015] Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra, mengadakan acara Haflah Akhirussanah dan Hari Jadi pesantren yang ke 67 Tahun. Acara yang diselenggarakan setiap tahun ini merupakan acara ungkapan rasa syukur atas perjalanan dan perkembangan pesantren yang semakin baik. dalam acara ini pula ditampilkan para wisuda nadzam, mulai dari nadzam Tingkat Pertama, yaitu para santri yang telah menghatam dan hafal secara penuh amstila al-Tashrif, berjumlah 20 santri, tingak ke II, para santri yang telah menghafal secara penuh dua nadzam sekaligus, yakni Nadzam al-Maqshud (Ilmu Sharraf) dan Nadzam al-'Imrithy (Ilmu Nahwu) yang berjumlah 15 santri, dan terakhir Tingkat III, yang berisi santri yang telah menghafal secara penuh Nadzam Al-Fiyah Ibnu Malik, berjumlah 5 santri. 
Wisudawan Nadzam Tingkat III (Alfiyah Ibnu Malik)
Wisudawan Nadzam Tingkat III (Alfiyah Ibnu Malik)

Acara yang dikemas dengan pemberian sejumlah hadiah FAQRO-U (Festival Musabaqah Raudlatul Ulum) ini dimulai dengan acara Tabaruuk pembacaan tiga Nadzam sebagai rangkaian wisuda Nadzam. selain itu ditampilkan pula pemberian hadiah dari Madrasah Diniyah Raudlatul Ulum 1 Putra, sekaligus wisuda pada tingkat Ula dan Wustho. 

Ada yang berbeda pada tahun ini, para wisuda Madrasah Diniyah Tingkat Wustho, sejatinya bukan hanya santri yang telah menyelesaikan program pendidikan ditingkat diniyahm namun mereka kesemuanya telah menghafal berbagai macam nadzam, selain Al-Fiyah Ibnu Malik, Nadzam Maqshud dan Imrithy, mereka juga telah hafal Nadzam Sullam al-Munawwaraq (Ilmu Manthiq) dan Nadzam al-Baiquni (Ilmu Musthalah al-Hadith).
Wisudawan MADIN RU 1 Putra, tingkat Wustho
Wisudawan MADIN RU 1 Putra, tingkat Wustho

Rasa Syukur tak terhingga diungkapkan oleh seluruh jajaran dewan asatidz, karena melihat perkembangan potensi pondok pesantren yang semakin meningkat dibandingkan tahun -tahun sebelumnya. Kepala pesantren, dalam sambutannya menegaskan, bahwa program Nadzam bersama yang dilaksanakan oleh pesantren akan terus dipertahankan dan dikembangkan, dan sebagai program unggulan. dia juga menjelasakanakan pentingnya program ini, disaat banyak pesantren yang sudah mulai lesu, dan semakin jarang para santri yang memiliki kemampuan untuk menghafal nadzam tersebut. Dan diharapkan pada tahun-tahun yang akan datang akan semakin banyak lagi santri yang bukan hanya mampu menghafal nadzam tersebut, namun juga memahaminya dengan baik. [red]

Berikut ini video wisuda Nadzam Bersama PP Raudlatul Ulum1 Putra (1436 H/ 2015 M)


Sabtu, 17 Januari 2015

ISKAB JAWATIMUR DAN DI. YOGYAKARTA : Adakan Seminar di PP. Raudlatul Ulum 1

Ahad, 18/01/2015. Konsulat ISKAB (Ikatan Santri Kalimantan Barat) Korda Jawa Timur dan DI. Yogyakarta, mengadakan acara dalam rangka Maulid Nabi yang bertajuk " Menanamkan Nilai-nilai Islam Ahlusunnah waljamaah untuk menguatkan Aqidah Islamiyah dalam semangat gotong-royong pemuda Kal-Bar". Acara yang diadakan di Ruang Auditorium Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran ini seyogyanya memiliki beberapa acara, diantaranya seminar dan rapat pengurus ISKAB.

Kamis, 24 Juli 2014

Radio RU 1 Online di Streaming Islam

Streaming Islam
al-Hamdulillah setelah melalui beberapa pembenahan, akhirnya Radio RU 1 Online dapat dinikmati di Streaming Islam. hal ini dapat memudahkan para santri, alumni, wali santri dan simpatisan untuk mengikuti pengajian kitab kuning yang langsung dibaca oleh pengasuh, serta dapat mendengarkan informasi seputar pesantren dan info kegamaan melalu gadget mereka.

Radio RU 1 telah terdaftar di Streaming Islam

Hal ini menjadi langkah maju dari perkembangan radio RU 1 Ganjaran, dikarenakan dapat Radio RU 1 dapat diakses melalu aplikasi Streaming Islam,

Sabtu, 19 Juli 2014

Download Radio RU 1 di Android

Radio RU 1 Online
Alhamdulillah setelah beberapa pembenahan, akhirnya Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran (PPRU 1) telah membuat aplikasi Radio RU 1 Online. Hal ini agar mempermudah bagi para alumni dan wali santri serta simpatisan untuk mendengarkan siaran pengajian dan info Pesantren dan keagamaan.

Jumat, 04 Juli 2014

Cara Mendengarkan Radio Ru-1 Dengan Android

Cara Mendengarkan Radio Ru-1 Dengan Android
Bismillahirrohmanirrohim, al-Hamdulillah setelah beberapa lama ditunggu akhirnya Radio Ru-1 dapat dinikmati secara online termasuk dengan Gadget. diharapkan dengan adanya Radio RU-1 ini, para santri yang sedang berada dirumah, atau para alumni dan simpatisan ttap dapat mengikuti pengajian kitab kuning dan berbagai informasi tentang pesantren Raudlatul Ulum 1, dan info keagamaan.
Berikut ini cara mendengarkan Radio Ru 1 via Gadget anda :

1. Download applikasi radio internet, disini kami menggunakan applikasi "a Online Radio 1" (dapat di download di Play Store secara gratis)

Minggu, 02 Maret 2014

Ruang Gallery PPRU 1 Ganjaran

Ruang Gallery PPRU 1 Ganjaran 
(22/02/2014) Gallery PPRU 1, akhirnya dibuka. Gallery merupakan ruang komputer berbasis IT (Internet Teknologi) yang disediakan pengurus PPRU 1 mengingat sampai saat ini pesantren masih memegang teguh larangan kepemilikan "alat Komunikasi". dilain sisi, kebutuhan akan media tulis dengan komputer semakin dbutuhkan oleh para santri dan Pengurus, khususnya yang sekolah di lembaga formal dan mahasiswa.

Dengan adanya ruang gallery ini, diharapkan para santri khususnya mahasiswa, dapat mempergunakan dengan sebaik-baiknya untuk keperluan mengerjakan tugas. Walaupun sementara masih sederhana, dengan empat unit komputer, namun sudah dilengkapi koneksi Internet sehingga memudahkan penggunanya  untuk mengumpulkan bahan tugas.

Senin, 24 Februari 2014

PPRU 1 Berbenah

(19/02/2014). Sedikitya terdapat agenda renovasi dan penambahan ruang saat ini yang sedang dikerjakan. berikut beberapa renovasi dan pembangunan yang sampai berita ini diterbitkan, masih dalam proses.

1. SANITASI SANTRI

Sanitasi Santri PPRU 1
Pembangunan Sanitasi Santri yang baru, dilakukan Pengurus Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1,

Selasa, 01 Oktober 2013

PP. Raudlatul Ulum 1, Kirim Delegasi MQK Tingkat Propinsi

Delegasi PP.Raudlatul Ulum 1 Putra
Selasa, 01/10/13. Tahun ini PP. Raudlatul Ulum 1 Ganjaran mendelegasikan 16 Santri, yang terdiri dari 11 santri putra dan 5 santri putri, guna mengikuti MQK (Musabaqah Qiraatil Kutub) tingkat Propinsi di PP. Syaikhona Kholil Bangkalan, Madura.
 
Kebanyakan santri yang didelegasikan untuk mengikuti beberapa cabang lomba tersebut, mayoritas dari Konsulat ISKAB. (Ikatan Santri Kalimantan Barat).

KBIH Assyafa'ah : Pemberangkatan Jamaah Haji Tahun ini, Lebih Tertib

Suasana Pemberangkatan Jamaah Haji KBIH Assyafa'ah
Ahad, 29/09/13. KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) Assyafa'ah PP. Raudlatul Ulum 1 Ganjaran, mengadakan prosesi pemberangkatan Jama'ah Haji Tahun ini dihalaman Pesantren. Acara yang dipimpin langsung oleh Ketua KBIH Assyafa'ah tersebut, seyogyanya dimulai jam 05:00 Pagi, namun sempat molor sampai jam 05 : 15. Dikarenakan sebagian Jama'ah Haji masih belum berkumpul di Pesantren. Sebelumnya direncanakan, para calon Tamu Allah swt yang berjumlah 64 (1 orang gagal berangkat dikarenakan sakit) tersebut, dijadwalkan melaksanakan shalat shubuh di Mushalla PP. Raudlatul Ulum 1 Putra, namun ternyata sebagian jama'ah haji masih belum datang dikarenakan jarak rumah yang jauh dari pesantren.

Sabtu, 28 April 2012

Profil PPRU 1

KH. Yahya Syabrowi
Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1, Adalah Pesantren Salaf yng didirikan pada Tahun 1949 M. Oleh KH. Yahya Syabrowi

Pesantren yang berada di desa ganjaran kec.gondanglegi kabupaten malang tersebut, mulanya hanya mendidik 10 santri, namun karena antusias dan kepercya’an masyarakat terhadap didikan kiyai Yahya yang dalam waktu yang relatif singkat, dengan izin allah mampu memperbaharui akhlak dan lingkungan masyarakat yang jauh dari tuntunan agama islam, menjadi lebih baik dan sejalan dengan tuntunan syari’ah islam. khususnya di desa ganjaran sendiri, dan masyarakat malang pada umumnya.