Rabu, 20 Desember 2023

Biografi Hadratus Syaikh Pendiri NU, KH. Hasyim Asya'ari

PPRU 1 Sosok | K.H. Hasyim Asy'ari (10 Oktober 1871 – 25 Juli 1947) adalah seorang ulama Indonesia yang dikenal sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Beliau lahir di Gedang, Jombang, Jawa Timur, dan memiliki peran penting dalam mengembangkan pendidikan, keagamaan, dan sosial di tanah air.

Masa Muda dan Pendidikan

Hasyim Asy'ari berasal dari keluarga yang taat beragama. Ayahnya, Kyai Asy'ari, adalah seorang ulama terkemuka di daerah Jombang. Masa kecil Hasyim Asy'ari dihabiskan dalam lingkungan pesantren, di mana ia belajar agama Islam secara mendalam. Pada usia muda, ia sudah dikenal sebagai seorang yang cerdas dan berbakat dalam bidang keagamaan.

Peran dalam Persatuan Umat Islam

Hasyim Asy'ari memiliki peran signifikan dalam menjaga persatuan umat Islam di Indonesia. Pada masa itu, ada perbedaan pendapat antara kelompok modernis dan tradisionalis dalam penafsiran agama. Hasyim Asy'ari berusaha menjembatani kesenjangan ini dan membangun persatuan di antara umat Islam.

Pendirian Nahdlatul Ulama (NU)

Pada tanggal 31 Januari 1926, Hasyim Asy'ari bersama para ulama lainnya mendirikan Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya. Organisasi ini didirikan sebagai bentuk perlawanan terhadap kolonialisme dan penyebaran paham modernisme di kalangan umat Islam. NU juga didirikan untuk memajukan pendidikan dan kesejahteraan umat Islam Indonesia.

Pendidikan dan Dakwah

Hasyim Asy'ari sangat vokal dalam mempromosikan pendidikan agama dan moral. Ia mendirikan banyak pesantren di berbagai tempat di Indonesia. Pendidikan yang diberikan di pesantren-pesantren ini tidak hanya mencakup aspek keagamaan, tetapi juga pendidikan karakter dan keterampilan praktis.

Kiprah Politik

Hasyim Asy'ari juga terlibat dalam dunia politik. Ia menjadi anggota Volksraad (Badan Perwakilan Rakyat) pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Meskipun terlibat dalam politik, Hasyim Asy'ari selalu memegang teguh prinsip keislaman dan keutamaan agama dalam kehidupan bermasyarakat.

Wafat

K.H. Hasyim Asy'ari wafat pada tanggal 25 Juli 1947 di kediamannya di Jombang, Jawa Timur. Meskipun beliau telah tiada, pengaruh dan warisan keagamaan yang ditinggalkan, terutama melalui NU, terus berkembang hingga hari ini.

Warisan dan Pengaruh

Hasyim Asy'ari dianggap sebagai tokoh yang berjasa dalam menyatukan umat Islam Indonesia dan melindungi keberlanjutan nilai-nilai tradisional Islam di tengah-tengah perubahan zaman. NU, yang didirikannya, terus menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia yang berkontribusi pada berbagai bidang seperti pendidikan, sosial, dan kesejahteraan umat.

Peninggalan dan ajaran Hasyim Asy'ari terus diperjuangkan oleh para pemimpin NU yang kemudian, menjadikan NU sebagai kekuatan yang memperjuangkan kedamaian, toleransi, dan keberagaman di Indonesia.

Previous Post
Next Post

Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 adalah pesantren salaf yang didirikan oleh KH. Yahya Syabrowi, Menggenggam Ajaran Salaf, Menatap Masa Depan

0 comments: